:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Sabtu, 10 Agustus 2019 | 16:58 WIB - Redaktur: Tobari - 442
Sumbawa Barat. InfoPublik - Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sumbawa Barat AKBP Cheppy Ahmad Hidayat mengungkapkan peredaran Narkotika di era digitalisasi, seperti saat ini, akan menyebabkan rusaknya generasi muda Millenial penerus bangsa.
Semakin lama penyebaran narkoba akan semakin meluas khususnya pada anak sekolah, jika tidak segera ditangani secara serius.
Untuk mencegah peredaran narkotika pada dunia pendidikan tersebut BNNK Sumbawa Barat gencar melaksanakan sosialisasi dan kegiatan lainnya yang dapat mengajarkan generasi muda tentang bahaya narkoba dan penanganannya.
Salah satunya BNNK menggelar Bimbingan Teknis Penggiat Anti Narkoba Lingkungan Pendidikan di Kedai Sawah, Kamis (8/8/2019).
AKBP Cheppy Ahmad Hidayat saat memberikan sambutan pada acara tersebut, mengatakan Bimtek yang dilakukan BNNK ini adalah salah satu cara untuk mencegah peredaran gelap Narkotika di lingkungan pendidikan.
Serta, mengajak beberapa siswa yang berprestasi untuk mempengaruhi teman-teman sebaya lainnya di sekolah sehingga tidak terpengaruh oleh Narkoba.
Selain Bimtek dan sosialisasi BNNK juga mengadakan tes urine rutin di setiap sekolah dan berusaha memberikan pemahaman kepada seluruh siswa tentang bahaya Narkoba.
“Kami sangat berharap ada penggiat anti narkoba yang berasal dari siswa dan guru yang dapat mensosilisasikan dan mengajak siswa lainnya untuk menjauhi Narkoba,” kata Cheppy.
Jika ada siswa yang terbukti atau positif menggunakan narkoba, tambah AKBP Cheppy, maka sesuai dengan izin dari keluarga pihak BNNK akan melakukan rehabilitasi, rehabilitasi tersebut bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
“Kami akan melakukan rehabilitasi sesuai dengan tingkat ketergantungannya kepada narkoba, jika tingkatnya rendah bisa dilakukan rehabilitasi atau rawat jalan namun tetap dipantau dan dilakukan tes urine secara berkala,” kata Cheppy.
Lebih jauh AKBP. Cheppy juga menambahkan bahwa BNNK masih memiliki kekurangan, disamping personilnya yang sedikit juga belum ada Seksi Penindakan.
“Personil kami masih terbatas, kesulitannya juga kami belum memiliki seksi penindakan oleh karenanya BNNK lagi-lagi hanya dapat mencegah peredaran Narkotika melalui sosialisasi dan Bimtek. Jika ada penangkapan maka kami dibantu dari pihak kepolisian,” kata Cheppy.
Sementara itu di tempat yang sama, dr. Marta, dokter yang menangani rehabilitasi medis penyalahgunaan Narkoba di Puskesmas Taliwang mengatakan, para pengguna Narkoba yang direhab akan diajarkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif, hidup teratur, hidup sehat, dengan pengawasan dan kontrol.
Mereka juga diajarkan cara melihat kemampuan dirinya sendiri sehingga kemampuan tersebut dapat dikembangkan.
“Rawat jalan bukan berarti dia dilepas, dia wajib lapor dan wajib hadir dan didampingi oleh tim medis dan tetap diassesment tiga kali setiap minggu tergantung kondisi,” tuturnya. (MC Sumbawa Barat/feryal/toeb)