:
Oleh MC KAB PESISIR SELATAN, Jumat, 9 Agustus 2019 | 11:33 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 265
Painan, InfoPublik--Kegiatan Fokus Group Discussiuon (FGD) yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), bersama pemerintah daerah kabupaten (Pemdakab) setempat di Hotel Saga Murni kamis (8/8/2019) mendapat apresiasi pemerintah daerah setempat.
Apresiasi itu disampaikan Bupati Pessel, Hendrajoni dengan diwakili sekretaris daerah kabupaten (Setdakab) Pessel, Erizon ketika menyampaikan sambutan pada pembukaan FGD tersebut.
Terlihat Pembahasan Data Publikasi (PDP) Pesisir Selatan Dalam Angka (PSDA) tahun 2019, dan Sosialisasi Aplikasi Simdasi itu, dihadiri oleh para kepala perangkat daerah (PD) dan pejabat eselonering lainya.
Dalam sambutanya Sekdakab Pessel, Erizon mengatakan bahwa FGD PSDA 2019 merupakan salah satu langkah awal untuk menghasilkan publikasi yang berkualitas.
"Sebab data yang disajikan dapat membantu Pemkab Pessel dalam perencanaan pembangunan," katanya.
Disampaikanya bahwa data-data yang disajikan dalam PSDA itu, harus data yang berkualitas yang mengandung aspek akurasi tinggi, objektif, representatif, memiliki standar error yang kecil, dan relevan.
Berdasarkan hal itu, maka dia menghimbau kepada Kepala PD, Instansi vertikal dan pihak-pihak terkait lainnya, agar dapat menjaga kualitas data yang dikompilasi BPS.
Sedangan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pessel, Yudi Yos Elvin, menjelaskan bahwa pada tahun 2019 ini, BPS Pessel bersinergi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
"Pengumpulan data sektoral PD, dikoordinasikan oleh Dinas Kominfo. Sedangkan data diluar PD seperti Perguruan Tinggi (PT), Instansi Vertikal, BUMN dan BUMD, menjadi tanggung jawab BPS,"ujarnya.
Secara keseluruhan data yang akan disajikan dalam PSDA 2019 ini direncanakan bersumber dari 53 stakeholder terkait, yang hampir 80 persen berasal dari luar BPS.
Setdakab Pessel, Erizon yang juga bertindak sebagai narasumber pada FGD tersebut mengatakan bahwa data merupakan hal yang penting dalam mengelola suatu daerah.
" Perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkab. Data itu mahal, akan tetapi membangun tanpa data cost/biayanya jauh lebih mahal. Makanya tegas saya katakan kalau data itu merupakan hal penting yang harus dimiliki bila mengelola suatu daerah," ungkapnya.
Ditambahkanya bahwa pembangun perlu berbasis data, agar pembangunan yang dilaksanakan berlangsung secara efektif dan efisien.
"Tanpa data, pembangun sama dengan menghayal dan menjadi sia-sia atau boros.
Informasi adalah hasil dari pengelolaan data. Karena data bisa menjadi alat bantu untuk membuat sebuah keputusan. Dari itu staf berkewajiban memberikan data yang benar kepada pimpinannya,"imbuhnya.