Indeks Kesehatan Masyarakat Sumbawa Barat Masuk 10 Besar Terbaik Nasional

:


Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Jumat, 2 Agustus 2019 | 13:34 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 912


Sumbawa Barat. InfoPublik – Indeks pembangunan kesehatan masyarakat (IPKM) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menjadi yang terbaik di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sebelumnya berada pada predikat ketiga seNTB. Hasil tersebut berdasarkan Penilaian yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam kurun waktu lima tahun sekali.

Demikian pernyataan ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat, H. Tuwuh saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/8/2019).

Dengan skor IPKM 0,6964, KSB meningkat drastis dari peringkat ketiga ke peringkat pertama, menggeser Kota Mataram yang sebelumnya berada pada posisi pertama ke posisi kedua dengan skor IPKM 0,6724, diikuti Kabupaten Lombok Utara dengan skor 0,6436 kemudian urutan berikutnya Kota Bima, Lombok Barat, Sumbawa, Lombok Tengah, Dompu, Kabupaten Bima dan terakhir Lombok Timur.

“IKPM sendiri digunakan untuk memonitor keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia,” kata H. Tuwuh.Untuk skala Nasional juga terjadi lonjakan prestasi Kabupaten/kota di NTB, kerena prestasi KSB naik, dari awalnya peringkat KSB berada di urutan 70 Kabupaten Se Indonesia berprestasi begeser naik ke peringkat enam Kabupaten se Indonesia. Lonjakan tersebut membuat IKPM Provinsi NTB naik ke posisi 11 yang sebelumnya pada 2013 lalu berada di posisi 19.

“Salah satu faktor pendukung terwujudnya Indeks Pembangunan Kesehatan Manusia (IPKM), karena maksimalnya program daerah dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Sebut saja geliat program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan implementasi kelima pilarnya. Belum lagi program Pariri Bariri yang sangat mendukung kearah pemenuhan gizi masyarakat,”ujarnya.

Semua keberhasilan tersebut, kata H. Tuwuh, bisa terwujud karena hasil kerja keras semua stakeholder yang terus memberikan dukungan, sehingga menjadi kesatuan gerak tim kerja. Tak kalah pentingnya juga berkat tim kerja kesehatan yang terus berupaya meningkatkan kapasitas diri dan kapasitas pelayanan untuk lebih baik.

"Prestasi itu menandakan bahwa derajat kesehatan masyarakat Sumbawa Barat lebih baik dari daerah lain, termasuk pelayanan kesehatan masyarakat kita yang juga lebih baik dari yang lain di NTB, ”imbuhnya.

Untuk menentukan IPKM, katanya, ada 24 indikator yang menjadi penilaiannya. Diantaranya adalah menyangkut gizi, kondisi bayi yang kurang gizi atau gizi buruk, kegemukan, kurus dan sangat kurus. Selain itu juga persoalan penyakit menular berbasis lingkungan, seperti infeksi saluran pernafasan, diare, penyakit gigi dan mulut.

Tak hanya itu, lanjutnya, yang tidak kalah penting juga dalam indikator penilaian adalah persoalan akses air bersih dan sanitasi. Termasuk secara spesifik juga disebutkan penerapan cuci tangan masyarakat pakai sabun, serta kesehatan ibu dan anak. Penilaian tentang rasio dokter dengan jumlah penduduk, rasio bidan atau perawat dengan jumlah penduduk juga menjadi indikator penting dalam menentukan IPKM.

“Ke depan, minimal prestasi IPKM kita pertahankan, maksimal kita tingkatkan lagi. Karena derajat kesehatan ukurannya tiada berhentinya, maka tidak ada kata puas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kita akan terus melakukan inovasi-inovasi karena tantangan zaman terus berubah,” tuturnya.(MC Sumbawa Barat/Feryal/tifa/eyv).