:
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Rabu, 24 Juli 2019 | 07:20 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K
Labuan Bajo, InfoPublik – PT. Pelni atau Pelayaran Nasonal Indonesia (persero) meluncurkan Kapal Layar Motor (KLM) Pelita Arunika di Dermaga Penyeberangan ASDP Indonesia Ferry (Persero), Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo, Selasa (23/7/2019) pagi. KLM Pelita Arunika nantinya akan memperkuat bisnis wisata bahari di Destinasi Wisata Super Prioritas Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Peluncuran dihadiri Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch. Dula, Direktur Utama PT Pelni (Persero) Insan Purwarisya L. Tobing, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah, Kepala Kejaksaan Negeri Manggarai Barat Yulius Sigit Kristanto, Kapolres Manggarai Barat, AKBP Julisa Kusumowardono.
Peluncuran KLM Pelita Arunika ditanggapi positif oleh Bupati Gusti Dula. Menurut dia, kehadiran Kapal Pinisi tersebut menambah satu sarana tranportasi PT. ASDP Indonesia Ferry untuk dioperasi melayani wisatawan. “Saya menyampaikan terima kasih kepada jajaran PT. Pelni (Persero) dan PT. ASDP Indonesia Ferry, atas peluncuran KLM Pelita Arunika yang sangat mewah ini. Kapal mewah tentu akan dipakai oleh kelompok wisatawan high class,” kata Bupati Gusti saat sambutan.
Menurut Bupati Gusti Dula, kehadiran KLM Pelita Arunika juga sekaligus implementasi instruksi Presiden kepada BUMN untuk turut serta mengurus dan mengoptimalkan sector Pariwisata di Labuan Bajo. “Sebagaimana kita ketahui bahwa Presiden Joko Widodo memiliki perhatian yang tinggi terhadap Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo. Dan kehadiran Kapal sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden,”ujarnya.
Niat PT Pelni juga Labuan Bajo masuk dalam Tol Laut Indonesia agar terkoneksi dengan Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Pulau Jawa. Kehadiran Tol Laut tentu sangat strategis jika dikaitkan dengan upaya pemasaran komoditi unggulan dari Manggarai Barat ke luar daerah. “Apabila hal tersebut terjadi maka pariwisata sebagai lokomotif didukung oleh sektor pertanian, perkebunan, peternakan serta perikanan dan kita dengan mudah mengantar hasil komoditi,”lanjutnya.
Direktur Utama PT Pelni (Persero) Insan Purwarisya L. Tobing Pengelolaan KLM Pelita Arunika ditangani anak usaha PT Pelita Indonesia Djaya (PIDC) atau Pelni Service yang telah mendirikan perusahaan di bidang pariwisata, PT Pelni Wisata Jaya (PWJ). Produk pertama PWJ adalah pengoperasian dan layanan wisata bahari dengan KLM Pelita Arunika.
KLM Pelita Arunika demikian Tobing, memiliki fasilitas yang bisa memanjakan para wisatawan diantaranya 5 (lima) kamar tidur dengan pendingin udara, kamar mandi, tempat berjemur dan lounge. Di loungenya sendiri, memiliki fasilits TV, Sound System serta kursi yang cukup banyak. Tak hanya itu, kapal juga dilengkapi peralatan snorkling, diving dan alat-alat memancing termasuk instruktur untuk mendukung kegiatan wisata bahari menikmati indahnya alam bawah laut.
Design kapalnya pun terbilang artistik. Seluruh ornamen kapal, mulai dari lantai, meja hingga kursi terbuat dari kayu dan terbilang minim guncangan saat menerpa gelombang laut. Sehingga, para wisatawan tak khawatir akan merasa mual saat di dalam kapal.
Sebelumnya, jelas Tobing Pelni juga sukses mendorong Kepulauan Karimunjawa menjadi daerah tujuan wisata andalan di Jawa Tengah. Selain itu, Pelni juga terus menekuni bisnis Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE) di atas kapal.
Dengan adanya anak perusahaan yang menangani wisata bahari, Pelni yakin bahwa bisnis wisata bahari yang telah dirintis sejak 2014 akan semakin berkembang. Tahun 2019 PT. Pelni menawarkan 9 paket wisata bahari ke Kepulauan Seribu, Karimunjawa, Banda Neira, Pulau Komodo, Sabang, Wakatobi, Togean, Tanjung Puting, dan Danau Kelimutu.
Penyelenggaraan wisata bahari Pelni dikemas dengan memanfaatkan kapal sebagai sarana transportasi sekaligus hotel terapung untuk akomodasi, mandi, makan, ibadah dan tidur di kapal.Dengan mengemas paket wisata bahari menjadikan Pelni memiliki kemampuan dalam berbisnis wisata untuk mendukung program pemerintah mendatangkan 20 juta wisatawan ke Indonesia.
Usai peluncuran dilanjutkan dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT. Pelni dan PT ASDP dan penandatangan prasasti oleh Dirut PT. Pelni. (Pupung/MC Manggarai Barat/Eyv)