:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Selasa, 23 Juli 2019 | 16:26 WIB - Redaktur: Tobari - 423
Sumbawa Barat, InfoPublik - Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Alam Asri, Jibrata, mengemukakan pada era digital seperti saat ini signal dan akses internet dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa terlepaskan.
Kehadiran signal dan jaringan internet bahkan menjadi salah satu pendongkrak kunjungan pariwisata dan sebagai promosi bagi pelaku ekonomi dan tak jarang beberapa spot wisata juga menyediakan jaringan wifi gratis dan sangat diminati wisatawan domestik maupun mancanegara.
Tetapi hal tersebut berbeda dengan yang dirasakan oleh para pelaku dan pecinta pariwisata serta pengunjung di Pantai Jelenga Kecamatan Jereweh kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Keterbatasan jaringan malah membuat pantai tersebut lesu dari pengunjung.
Ketua Pokdarwis Alam Asri, Jibrata, mengungkapkan, pengunjung yang datang ke pantai tersebut tidak betah berlama-lama di pantai karena mereka mengeluhkan signal dan jaringan internet yang terbatas bahkan tidak bisa diakses.
"Jika ingin mendapatkan signal para pengunjung harus bersabar dan harus keluar dari Jelenga. Banyak pengunjung di sini yang mengeluhkan tidak ada signal, mereka datang duduk-duduk trus foto lalu pulang,” ungkap Jibrata yang akrab dipanggil Jibes, Senin (22/7/2019).
Jaringan yang tersedia untuk saat ini adalah jaringan 2G tetapi masih saja sulit diakses dengan sempurna.
Bukan saja para pengunjung lokal, wisatawan dari mancanegara yang datang menginap di pantai Jelenga juga mengeluh karena mereka tidak dapat menghubungi keluarga dan teman-temannya serta tidak dapat mengakses internet.
“Kemarin ada wisatawan dari Amerika, mau nginap beberapa minggu, tetapi karena susah signal mereka bosan dan pindah ke Sekongkang,” kata Jibes.
Mardi, salah seorang Tour Guide di Jelenga menilai, signal merupakan salah satu faktor utama yang mendukung majunya pariwisata Jelenga, jika signal tidak ada pengunjung tidak dapat mengakses internet, mempromosikan pariwisata, update status atau melakukan siaran lagsung di media sosial yang saat ini menjadi trend.
Hadirnya signal dan jaringan internet juga dapat mempengaruhi tingkat pengunjung, begitu banyak manfaat dari kehadiran internet dan sangat disayangkan jika spot pariwisata indah seperti Jelenga tidak didukung oleh jaringan internet.
“Kan berbeda saat siaran langsung dengan video yang diunggah kemudian, namanya juga era digital pasti anak muda eksis di sosmed,” tutur Jibes.
Mardi yang juga tokoh masyarakat dan sudah lama menjadi Tour Guide di Jelenga itu dapat mendatangkan sedikitnya 40 orang wisatawan mancanegara.
Ia sangat menyayangkan tidak ada support jaringan internet karena rata-rata wisatawan yang ia datangkan dari luar tidak betah berada di Jelanga karena kendala jaringan.
Hal ini direspon oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika melalui Kepala Bidang Kominfo Saifullah. Ia menilai pemerintah harus serius mensuport signal atau jaringan internet ke Jelenga karena ini salah satu potensi besar yang dimiliki KSB yang akan merubah kehidupan masyarakat sekitar.
Pihaknya telah menyurati PT Telkomsel untuk menaikan jaringan atau bandwidth dari 2G ke 3G sehingga para pengunjung dan wisatawan lokal maupun mancanegara dapat betah di pantai tersebut.
“Ini sangat penting, kami terus mendesak PT Telkomsel untuk segera menupgrate sinyal dari 2G ke 3G paling minim supaya jaringan yg sudah ada lebih optimal sesuai dengan harapan pengunjung wisata", katanya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (22/7/2019).
Sementara itu, Pimpinan PT Telkomsel Cabang Sumbawa, Eddy saat dikonfirmasi melalui telpon seluler mengatakan pihaknya akan segera merencanakan dan mengoptimalkan jaringan yang ada di pantai Jelenga sesuai dengan surat yang dilayangkan oleh Pemerintah KSB melalui Diskominfo.
“Kami akan segera menindaklanjuti surat tersebut, kemungkinan dalam waktu satu atau dua hari ke depan segera kami lakukan pengoptimalisasi jaringan di Jelanga,” kata Eddy.
Optimalisasi jaringan tersebut, sambung Eddy yaitu dengan cara memasang perangkat tambahan yang diawali dengan survey lokasi dan mencari titik kuat jaringan. (MC Sumbawa Barat/feryal/tifa/toeb).