:
Oleh MC KOTA TANGERANG, Sabtu, 13 Juli 2019 | 15:11 WIB - Redaktur: Juli - 386
Tangerang, InfoPublik- Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan meluncurkan Tangerang Cerdas Center (TCC) yang digelar di SMPN 24 Kota Tangerang sebagai bentuk upaya meningkatkan taraf pendidikan masyarakat.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah yang hadir dan meresmikan secara langsung menjelaskan, Tangerang Cerdas Center tersebut upaya wujud nyata program Pemkot Tangerang pada bidang pendidikan, dengan adanya TCC diharapkan tidak ada lagi anak yang putus sekolah di Kota Tangerang.
"Sekarang kita ingin semua, mulai dari PSM, Kader Posyandu, PKK, UPZ, Forum CSR, dan Baznas berkomitmen untuk memberikan jaminan masa depan yang lebih baik buat mereka," ucap Arief, Jumat (12/7/2019).
Arief melanjutkan, Pemerintah Kota Tangerang akan bekerja sama dengan Perguruan Tinggi, Baznas, Forum Corporate Social Responsibility (CSR), dan instansi/lembaga terkait untuk melakukan pendampingan kepada Anak Putus Sekolah (APS) dan Anak Rentan Putus Sekolah (ARPS).
"Mau dimasukkan ke Dinas Pendidikan kurang aggarannya. Makanya jembatannya lewat Baznas dan Forum CSR nanti setelah itu dimasukkan ke APBD," jelas dia.
Wali Kota pun langsung menginstruksikan jajaran lurah dan camat untuk mendata warganya yang rentan bahkan putus sekolah. Arief bahkan akan memberikan sanksi tegas bagi camat dan lurah yang tidak memberikan informasi terkait APS dan ARPS di wilayahnya.
"Bukan karena takut jabatan tapi ini tanggung jawab kita bersama. Kita harus menampung dan mencari jalan keluarnya. Kalau dia ga serius dan gak mau mengurus ya lebih baik ngundurin diri aja. Jangan sampai ada satu anak pun di Kota Tangerang yang putus sekolah. Apapun kesulitannya kita akan bantu," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Masyati Yulia menerangkan ada beberapa fasilitas yang diberi lewat Tangerang Cerdas Center di antaranya dengan membentuk Satgas Anak Putus Sekolah, Membentuk Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang akan memberikan pendampingan atau bimbingan konseling bagi anak yang bermasalah secara psikologis, ditambah dengan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Karena itu ini sebetulnya bukan hanya tugas pemerintah tapi juga masyarakat dan orang tua bahkan LSM dan lainnya, sehingga kedepan anak-anak yang putus sekolah punya mindset yang baru, dan mau untuk bersekolah kembali," tutup dia.