Disnakertrans Garut Tekan Angka Pengangguran Dengan Pelatihan Kerja

:


Oleh MC KAB GARUT, Kamis, 11 Juli 2019 | 10:52 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K


Garut, InfoPublik - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut akan bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian mengadakan pelatihan yang akan dipusatkan di Balai Latihan Kerja (BLK).

"Hal tersebut dilakukan untuk menekan tingginya angka pengangguran di Kabupaten Garut  sebagai upaya meningkatkan keahlian masyarakat Garut," ungkap Kepala Disnakertrans Garut, H Tedi, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (10/07/2019).

Ditambahkan Tedi, BLK sendiri saat ini memiliki 7 kejuruan, di antaranya otomotif, bengkel, las, pertanian, garmen, komputer dan yang lainnya. Bagi masyarakat yang berminat silahkan mendaftar ke BLK, tidak dipungut biaya, umur juga tidak dibatas.

Dengan biberikan pemebkalan keahlian di BLK, kata tedi, diharapkan bisa menciptakan peluang usaha secara mandiri atau menjadi tenaga ahli yang bisa bekerja diperusahaan sesuai keahlianya.

Dibagian lain, Tedi menjelaskan, data dari badan statistik pada akhir 2018 lalu angka pengangguran mencapai 77 ribuan, sedangkan pada Tahun 2017 angka pengangguran sekitar 65 ribuan.

"Tingginya angka pengangguran di Kabupaten Garut terlihat dari banyaknya pembuat surat pencari kerja, atau kartu kuning di kantornya. Dalam sehari pihaknya rata-rata bisa membuat 200 kartu kuning," ungkapnya.

Dalam menekan angka pengangguran tersebut, kata Tedi, selain dididik keahlian BLK, kami juga berupaya menempatkan tenaga kerja di perusahaan perusahaan yang ada, serta perluasan lapangan kerja. Tahun 2017 kita sudah melakukan penempatan dan perluasan itu sebanyak tujuh ribuan. Pada Tahun 2018 sekitar 12 ribu, ujarnya.

"Meski sudah ada beberapa perusahaan asing, seperti pabrik sepatu dan yang lainnya berdiri di wilayah Kabupaten Garut, namun tidak bisa menekan angka pengangguran yang begitu banyak," ujarnya.

Ditambahkan Tedi, pabrik pabrik besar yang belum lama berdiri seperti PT. Changsin dan PT. Hoga belum maksimal menampung tenaga kerja. Changsin misalnya, baru menampung sekitar 8 ribuan pekerja, sedangkan PT. Hoga baru menyerap 100 karyawan saja.

“Hoga itu baru merekrut 100 karyawan, karena mereka katanya belum punya order. Untuk Changsin bulan Juli ini akan merekrut lagi 350 karyawan dan mereka sudah minta ke kita,” pungkasnya.(Humas Diskominfo Garut)