:
Oleh MC KAB BANYUASIN, Rabu, 10 Juli 2019 | 09:00 WIB - Redaktur: Juli - 1K
Sungsang, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, menyatakan bahwa kawasan perairan Desa Sungsang 2, Kecamatan Banyuasin II, sebagai lokasi wisata yang potensial.
Erwin Ibrahim, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Litbang Kabupaten Banyuasin mengatakan bahwa, dari beberapa pulau yang ada di antaranya sangat berpotensi dalam pengembangan Ekowisata, seperti Pulau Ekor Tikus atau Pulau Alangan Tikus yang dapat dikujungi melalui akses jalan sungai dan laut yang tidak terlalu jauh dari Pelabuhan Tanjung Siapi-api (TAA), hanya dalam waktu 20 menit sudah dapat sampai.
”Jadi kita akan tawarkan ke berbagai pihak untuk pengembangan Ekowisata di Kabupaten Banyuasin,” ujar Erwin Ibrahim saat berkunjung ke Pulau Ekor Tikus di Perairan Desa Sungsang II, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Senin (8/7/2019).
Dia menjelaskan, dalam pengembangannya juga sangat dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Selain itu, pengembangan lokasi pulau juga butuh perencanaan yang matang. ”Masterplan-nya akan kita siapkan terlebih dahulu, dan seperti hari ini kita kerja sama melakukan kegiatan kunjungan yang dibiayai oleh pihak ZSL dan tidak menggunakan dana APBD," kata Erwin.
Dia mengungkapkan, dari kunjungan kali ini, pihaknya melihat juga beberapa pulau yang belum memiliki nama dan di antara pulau yang dilihatnya seperti Pulau Ekor Tikus, Pulau Payung dan satu Pulau yang tidak memiliki nama, merupakan lokasi tempat hidupnya burung-burung migran dan juga kawasan Habitat ikan dan Udang yang besar. ”Habitat hewan-hewan itu, dan satu pulau yang tak ada namanya, keindahannya mirip seperti kawasan pulau di Raja Ampat," ujarnya.
Sementara itu, Sardi Winata Program Manager Life Lihut Dari ZSL Kelola Sendan mengatakan, pihaknya melihat Kabupaten Banyuasin sebagai lokasi ekowisata yang sangat baik jika dikembangkan, dan pihaknya telah memasukkannya dalam program sebagai lokasi tujuan wisata.
Disebutkan, beberapa pulau dan kawasan Desa Sungsang II di Kecamatan Banyuasin II juga masuk di kawasan Taman Nasional Sembilang yang memiliki banyak pulau dan keasriannya masih terjaga.
”Sekarang ini semua orang berbicara tentang wisata. Jadi kita lakukan studi terlebih dahulu dan kita tidak bicara tentang wisata lokal saja bahkan kita akan bicara secara nasional dan internaiaonal kedepannya," katanya.
Kawasan ini akan dikembangkan menjadi destinasi wisata yang mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Banyuasin Askolani, meminta Bappeda Litbang dan OPD terkait untuk menyusun Fisibility studimu (FS) dan menggandeng Multi stake holder untuk menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata. "Pulau ini mirip Raja Ampat dan kawasan sungai mekong Vietnam, sangat indah dan asri, tak kalah dengan daerah wisata mancanegara,” kata dia.
Kabupaten Banyuasin merupakan daerah yang 60 persen wilayahnya merupakan perairan. Di kabupaten ini terdapat Taman Nasional Berbak Sembilang seluas 205.750 hektare yang selalu dikunjungi burung migran dari Siberia pada Oktober. Momen ini tidak disia-siakan wisatawan dengan menangkap potensi wisata susur sungai.