:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Selasa, 25 Juni 2019 | 21:15 WIB - Redaktur: Juli - 381
Sumbawa Barat, InfoPublik - Pada ajang Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Kabupaten Sumbawa Barat, di lapangan bola Kecamatan Maluk, terdapat berbagai keunikan. Mulai dari antusiasme warga, pondok kafilah yang dibuat permanen, panitia berpakaian seragam yang menarik perhatian, hingga tempat untuk menampilkan berbagai macam produk jajanan lokal.
Di antara jajanan lokal yang berderetan di tempat tersebut, ada satu jajanan yang menarik perhatian pengunjung. Namanya Kekejel, jajanan yang dikemas denga baik dan higienis serta dibuat dari bahan alami sari kelor, kelapa dan jelly tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Manfaat dan kandungan yang bisa diperoleh antara lain menjaga berat badan, mengandung protein, zat besi, dan vitamin C, selain itu ada juga unsur flovanoid yang bermanfaat membantu ibu menyusui, pertumbuhan anak dan membantu melawan virus dan bakteri.
Salah satu penggagas dan pembuat jajanan Kekejel, Antini, yang sekaligus menjadi Ketua Kelompok Kerja (Pokja) III Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kecamatan Maluk mengungkapkan, Kekejel dibuat dari daun kelor yang dimasak dan diambil sarinya, kemudian dicampur dengan kelapa dan jelly sehingga menjadi kenyal.
"Ide dari jajanan ini adalah dari manfaat daun kelor yang sudah diakui dunia, bahkan di Amerika sari kelor dibuat dalam bentuk pil untuk dijadikan obat segala jenis penyakit," kata Antini yang juga Sekretaris Dewan Pengurus Cabang (DPC) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), di lapangan Kecamatan Maluk, Senin (24/6/2019).
Dari manfaat dan khasiat itulah Antini mencoba berinovasi untuk menarik pembeli. Bukan saja Kekejel, berbagai jenis makanan yang terbuat dari sari daun kelor dibuat bersama kelompok PKK, seperti Puding, Bolu Kukus, Pie, Kue Lumpur yang semuanya memakai bahan dasar sari kelor.
Untuk sementara, Antini mengaku pemasaran jajanan kelor ini hanya dipasarkan di sekitar Kecamatan Maluk dan Sekongkang saja, untuk ke luar belum ada permintaan, dengan adanya MTQ ini Antini berharap jajanan andalannya bisa dipromosikan sampai ke luar daerah. “Saya berharap kepada pemerintah agar dapat membantu kami dalam mempromosikan jajanan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan ini,” harap dia.
Untuk mendapatkan daun kelor tersebut Ia mengambil di kebun milik salah seorang anggota PKK, jika masih kurang, akan membeli tambahannya ke pasar. “Semoga pemerintah memberikan support agar kami bisa membuat satu kebun kelor di sini sehingga budaya makan kelor ini dapat diterapkan di masyarakat,” tutup dia. MC Sumbawa Barat/feryal/tifa.