Nelayan KSB Ikut Pelatihan Penggunaan Alat Tangkap Ramah Lingkungan.

:


Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Selasa, 25 Juni 2019 | 12:42 WIB - Redaktur: Juli - 526


Sumbawa Barat, InfoPublik - Untuk menerapkan salah satu kebijakan program pembangunan kelautan perikanan, Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Banyuwangi - Jawa Timur, menggelar pelatihan pengoperasian alat tangkap Gill Net bagi nelayan di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (24/6/2109).

Kepala BP3 Banyuwangi, Jawa Timur Achmad Subijakto dalam sambutannya mengatakan bahwa, BP3 Banyuwangi telah bertahun-tahun menjalin kerja sama dengan pemerintah KSB dalam program pembangunan kelautan dan perikanan, salah satunya mengadakan pelatihan menggunakan alat tangkap Gill Net yaitu salah satu alat tangkap yang ramah lingkungan. Cara ini dapat memberikan pemahaman kepada nelayan tentang pentingnya menggunakan alat tangkap ramah lingkungan tersebut.

"Gill Net ini merupakan salah satu alat tangkap yang selektif dan dikategorikan sebagai alat tangkap ramah lingkungan. Dengan demikian secara tidak langsung, para nelayan akan selalu memiliki motivasi positif dalam menjaga potensi laut dan memanfaatkannya secara bijak,” tutur Subijakto.

Dengan materi ini pembelajaran ini, tambah Subijakto, diharapkan nantinya mereka akan selalu menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan sehingga anak cucu generasi masa depan juga akan meniru dan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan pula.

Dia menjelaskan, alat tangkap ramah lingkungan itu adalah alat tangkap yang selektif tidak hanya jenis tetapi juga ukuran. Gill Net ini adalah alat tangkap yang bisa diatur ukuran dan bahannya, sehingga para nelayan akan diarahkan untuk selalu menggunakan alat tangkap yang selektif.

Dengan pelatihan ini juga ini para nelayan akan selalu memahami kapan harus menangkap ikan, apa yang harus ditangkap, jenis dan ukuran seperti apa yang harus ditangkap, sehingga dengan demikian ikan-ikan yang akan memijah (mengeram telurnya) bisa memilah dan yang bertelur bisa bertelur kembali sehingga terjadi regenerasi dan itulah perikanan berkelanjutan,” kata Subijakto.

Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Zainal Arifin, berharap dengan adanya pelatihan yang dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Banyuwangi ini dapat meningkatkan kapasitas dan keterampilan para nelayan, hal ini tentu saja akan memberi dampak yang positif pada nelayan terutama dalam melakukan kegiatan sehari-hari dalam menangkap ikan.

Pemerintah daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan pada 2017 lalu pada Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong melalui program kartu Bariri Nelayan telah memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana kepada 2019 orang nelayan, bantuan tersebut seperti perahu, mesin dan jaring termasuk Gill Net, tetapi banyak nelayan yang belum bisa menggunakannya.

“Alat tangkap Gill Net ini masih belum digunakan oleh nelayan kita karena tidak paham cara menggunakannya, tentu apa yang didapat dari pelatihan ini akan bisa membimbing mereka tentang cara menggunakan Gill Nett," jelas Arifin.

Pada waktu yang bersamaan, Kepala Bidang Perikanan Tangkap Arkamuddin juga meminta kepada para nelayan untuk mengikuti dengan baik pelatihan tersebut, sehingga meraka paham dan tidak menyalahgunakan alat yang sebenarnya, sehingga bisa digunakan untuk meningkatkan hasil tangkap sehingga dapat menyejahterakan para nelayan.

"Alat tangkap ini sifatnya ramah lingkungan, tidak mengganggu terumbu karang dan tidak mengganggu dan merusak habitat/lingkungan, sifatnya ramah lingkungan dan bisa meningkatkan hasil tangkap serta tidak membahayakan keselamatan,” kata Arkamuddin. (MC Sumbawa Barat/feryal/tifa)