:
Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Sabtu, 27 April 2019 | 05:00 WIB - Redaktur: Tobari - 756
Raja Ampat, InfoPublik - Festival pesona budaya Raja Ampat yang digelar setiap bulan Oktober oleh pemerintah dan masyarakat Raja Ampat meraih penghargaan tingkat nasional pada acara Jakarta Meeting Week 2019 (JMW 2019), yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata RI.
“Raja Ampat baru saja meraih penghargaan sebagai daerah yang suksesnya menyelenggarakan festival,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat Yusdi Lamatenggo, saat ditemui di Pantai Waisai Torang Cinta, Raja Ampat, Jumat (26/4/2019).
Sebagaimana siaran pers yang diterima Media Center Raja Ampat pada kegiatan JMW 2019, pada sesi Calender of Event (CEO) Award 2019, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya memberikan penghargaan kepada daerah-daerah di Indonesia yang sukses menyelenggarakan event festival baik skala regional maupun nasional yang mengedepankan kualitas global.
Yusdi, sapaan Yusdi Lamatenggo menjelaskan setiap tahun Kementerian Pariwisata RI menyelenggarakan kurang lebih 100 festival di seluruh nusantara, salah satunya Festival Pesona Raja Ampat.
Dan dari 100 festival tersebut, hanya dipilih 30 terbaik masuk nominasi berdasarkan penilain pengunjung dan tim teknis.
“Dari 30 terbaik indonesia itu dipilih lagi tiga kategori yaitu festival yang bertemakan budaya, alam dan festival bertemakan buatan,” ujar Yusdi.
Pada JMW 2019 tersebut, untuk kategori yang bertemakan budaya dan buatan diraih Provinsi Bali, sedangkan Kabupaten Raja Ampat meraih festival yang bertemakan alam.
“The best memang Bali juga tapi Raja Ampat juga bisa bersaingi,” ujar Yusdi.
Yusdi menjelaskan penghargaan ini sebagai sebuah pengakuan nasional bahwa Festival Pesona Raja Ampat salah satu festival terbaik di nusantara.
“Penilaiannya dari banyak aspek. Seperti keunikan, kemeriahan, persiapan yang bagus dan juga antusias masyarakat,” tambahnya.
“Kemarin jelas terlihat. Begitu besar peran masyarakat dalam kegiatan. Mereka jual banyak hal. Uang itu berputar di masyarakat, tambahnya.
Pada festival kedepannya seluruh elemen masyarakat Raja Ampat diharapkan tetap menjalin kerja sama dan kekompakan mulai dari pesiapan, pelaksanaan, bahkan post festival.
Festival itu bukan kegiatan pemda tapi kegiatan seluruh elemen masyarakat karena itu semua elemen harus kerja sama mulai dari masyarakat, dunia usaha, NGO (Non Government Organisation), operator bahkan media.
Yusdi mengakui di Timur Indonesia hanya Raja Ampat yang juara, karena tak da alasan untuk tidak berbangga.
“Selama ini barat yang boyong semua. Ini peluang kita kedepan. Mari kita bersama-sama sukseskan event-event festival di Raja Ampat. Kali ini kita juara untuk festival bertemakan alam, mungkin kedepan kita harus best of the best tapi itu butuh waktu dan kekompakan,” tambahnya. (Petrus Rabu/MC Raja Ampat/toeb).