:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Minggu, 7 April 2019 | 23:23 WIB - Redaktur: Juli - 360
Sumbawa Barat, InfoPublik - Kondisi Desa Moteng di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pascabanjir yang melanda pada Jumat sore (5/4/2019) cukup parah, Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) turun langsung ke lokasi.
Hingga Minggu sore (7/4/2019), bantuan logistik bagi warga terdampak banjir telah didistribusikan oleh Pemda KSB melalui BPBD. Mobil pengangkut logistik terpaksa memutar arah dengan mengambil jalur lain yang jarak tempuh cukup jauh dan waktu tiba di lokasi yan lebih lama.
Kondisi ini disebabkan jembatan yang putus belum bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Jembatan darurat hasil gotong- royong masyarakat setempat bersama TRC BPBD, TNI, dan Polri kemarin hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
14 orang TRC BPBD diterjunkan ke lokasi sejak kemarin. Mereka bahu-membahu membantu warga menguras puluhan sumur menggunakan mesin penyedot air.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Syaiful Arif mengungkapkan, TRC BPBD telah siaga dan terjun ke lokasi sejak ada kabar berita banjir. Namun, karena akses jalan yang terputus tim tidak dapat masuk ke daerah terdampak.
“Kami kemarin sudah siaga dan kami terus memantau situasi pascabanjir, bantuan juga sudah disalurkan ke warga," kata Arief saat ditemui di Desa Moteng.
Arief mengungkapkan, distribusi puluhan dus air mineral dan mi instan baru bisa dilakukan sejak Sabtu sore. Tindakan ini dilaksanakan karena Jumat sore saat banjir arus air sangat kuat mengakibatkan jembatan sebagai akses jalan menuju Desa Moteng terputus.
Arief mengungkapkan, pagi ini TRC kembali terjun ke lokasi dan membantu warga membersihkan sampah dan menguras sumur sehingga warga tidak kesulitan mendapatkan air bersih. Selain itu, tim juga membantu warga menambah kapasitas jembatan darurat dibantu oleh TNI dan warga setempat.
Kepala Desa Moteng Ahyar Rosidi mengatakan, pascabanjir pihaknya akan mempercepat penanganan terhadap warga yang terdampak langsung. Prioritas utama adalah kebutuhan dasar warga sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhannya.
“Kami bekerja sama dengan Pemda memprioritaskan air bersih dengan menguras sumur karena itulah sumber air bagi kehidupan masyarakat di sini," ujar Ahyar.
Lebih jauh Ahyar menjelaskan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemda dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Tindakan ini untuk menyelesaikan permasalahan yang ada termasuk jembatan yang putus karena merupakan akses penghubung antar desa dan menuju kota.
“Jembatan ini adalah sarana untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Kalau jembatan lumpuh maka perekonomian akan terhambat dan biaya operasional masyarakat akan bertambah jika melalui jalan lain yang lebih jauh," tutupnya.
Satu unit mobil tangki berkapasitas 7.000 liter juga diterjunkan oleh Polres KSB untuk membantu warga terdampak di Kecamatan Brang Rea.
Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Mustofa, dalam keterangannya mengatakan, pihaknya akan terus membantu masyarakat Brang Rea sampai tuntas. Aktivitas dan kehidupan masyarakat bisa kembali normal seperti biasanya.
"Bantuan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dalam membantu meringankan beban masyarakat korban banjir sehingga cepat keluar dari kesulitan," kata Mustofa. (MC Sumbawa Barat/feryal/tifa/Syaifullah).