:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Sabtu, 6 April 2019 | 10:12 WIB - Redaktur: Juli - 458
Sumbawa Barat. InfoPublik - Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sejak kemarin sore, Jum'at (5/4/2019) merendam 400 Kepala Keluarga (KK) di tiga dusun di Desa Tepas Kecamatan Brang Rea.
Kepala Desa Tepas Suryati, dalam keterangannya Jumat (5/4/2019) kepada Media Kominfo KSB, memaparkan situasi terkini banjir yang melanda desanya. Dalam kondisi gelap gulita karena listrik mati, Suryati berkeliling meninjau untuk memastikan kondisi warganya yang terdampak banjir.
Suryati menjelaskan, pihaknya akan turun untuk membersihkan lokasi terdampak banjir dengan target utama adalah membersihkan sampah dan menguras sumur. Hal tersebut dilakukan agar ketersediaan air bersih bagi warga yang terendam banjir. "Tiga Dusun yang terendam banjir ini rata-rata menggunakan air sumur bor," ujarmya.
Suryati juga mengatakan belum ada bantuan yang diberikan dari Pemerintah Daerah khusus untuk desa Tepas.
"Bantuan dari Pemerintah Daerah belum ada hingga saat ini. Saya juga terus berkoordinasi dengan kepala dusun untuk ikut berkeliling memantau situasi. Kerugian yang dialami masyarakat diperkirakan ratusan juta karena banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan harta bendanya dalam kondisi listrik yang mati," katanya saat turun memantau perkembangan debit air di desa Tepas.
Petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tambah Suryati, saat banjir terjadi belum tiba di desa Tepas. Menurutnya tim BPBD tersebut langsung ke desa Moteng, desa yang mengalami banjir cukup parah.
"Tadi saya lihat hanya beberapa anggota Kepolisian dan TNI yang membantu beberapa warga yang ada di tepi jalan raya. Mereka tidak masuk ke dalam kampung karena selain ketinggian air yang mencapai 1 Meter, arus air juga kuat sekali." tambahnya.
Suryati mengimbau kepada seluruh warga desa Tepas untuk mengutamakan keselamatan diri terlebih dahulu, tetap waspada dan tidak panik.
"Besok selain menguras sumur, kami juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk mempersiapkan apa-apa saja yang dapat dilakukan untuk membantu warga," tutupnya. (MC Sumbawa Barat/feryal/tifa)