Kadiskominfo Sudarman Motivasi Pers Kampus di Babel

:


Oleh MC PROV BANGKA BELITUNG, Jumat, 5 April 2019 | 07:34 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 243


Pangkalpinang, InfoPublik - Sudarman Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menilai sekarang ini kondisi pers kampus sudah mulai redup. Padahal pers kampus sangat penting, pasalnya mahasiswa sebagai pelaku pers kampus belum terkontaminasi.

Seiring redupnya semangat pers kampus, kata Kadiskominfo Sudarman, mahasiswa banyak turun ke jalanan untuk menyuarakan aspirasi. Hendaknya dengan kembalinya semangat pers kampus, mahasiswa bisa memanfaatkan media untuk menyuarakan aspirasi.

"Sekarang ini ujung jari lebih tajam dari pedang, sebab pedang ada di telunjuk," kata Sudarman saat Rapimnas IV PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia) Tahun 2019, Kamis (4/4/2019) di Ruang Pertemuan Kantor BKPSDMD Babel.

Lebih jauh Kadiskominfo Sudarman menyarankan agar mahasiswa mengelola media dengan baik. Manfaatkan teknologi dengan mengembangkan portal sebagai sumber informasi. Jika mahasiswa bisa mengelola portal informasi secara baik, maka informasi tersebut bisa mendunia.

"Pemred media profesional banyak dari kalangan pers mahasiswa. Jadikan pers mahasiswa sebagai pemersatu bangsa," harap Kadiskominfo Sudarman.

Kadiskominfo Sudarman mengapresiasi pers mahasiswa yang ingin menjaga dan melestarikan wisata budaya. Namun dengan kondisi naiknya harga tiket pesawat, sedikit banyak mempengaruhi perkembangan sektor pariwisata tersebut.

"Harga tiket untuk pergi sekarang ini sama dengan tiga kali pergi dulunya. Sehingga wisatawan banyak menunda untuk berkunjung," kata Kadiskominfo Sudarman.

Menyinggung mengenai potensi wisata, Kadiskominfo Sudarman optimis Bangka Belitung tidak kalah dengan Bali. Namun yang menjadi perbedaan, potensi wisata di Pulau Bali sudah lebih dahulu dikenal. Sedangkan Bangka Belitung masih harus memperkenalkan sejumlah potensi tersebut.

"Potensi wisata di Bali sudah punya nama, sedangkan Bangka Belitung baru mulai banyak dikenal sejak terbitnya buku karangan Andrea Hirata," ungkap Kadiskominfo Sudarman.

Sebelumnya Rahmad Ali Sekjen PPMI mengatakan, organisasi pers mahasiswa menjaga independensi. Dalam gerak langkah ke depan pers kampus ingin terus menjaga wisata budaya yang sudah mulai tergerus westernisasi.

"Kita ingin berperan merawat wisata budaya. Bersyukur jika masih ada mahasiswa yang tergabung dalam sanggar tari, sebab saat ini sudah sulit menemukan itu semua," kata Rahmad. (MC Babel/huzari/HS/Eyv)