KPU Kota Semarang Diminta Lebih Masif Sosialisasi Pemilu 2019

:


Oleh MC KOTA SEMARANG, Senin, 18 Maret 2019 | 13:36 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 379


Semarang, InfoPublik - Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mendorong KPU Kota Semarang untuk terus melakukan sosialisasi Pemilu 2019.

Hal ini bertujuan untuk menekan angka golongan putih (golput) di Kota Semarang. Salah satunya untuk lebih gencar melakukan sosialisasi di pasar tradisional.

“Kami berharap KPU melalui KPPS bid jemput bola saat hari pemungutan suara pada 17 April mendatang, khususnya di pasar tradisional atau rumah sakit di Kota Semarang,” katanya, Minggu (17/3/2019).

Lebih lanjut, Supriyadi mengatakan, masyarakat yang aktif berjualan di pasar memiliki potensi golput lebih tinggi, hal ini mengingat aktivitas ekonomi di pasar bebarengan dengan waktu atau jam pencoblosan.“Pasar kan juga tidak mungkin jika diliburkan. Karena merupakan salah satu roda perekonomian. Perlu adanya sosialisasi yang masif di masyarakat,” tegasnya.

Sebagai informasi, KPU Kota Semarang sendiri sudah berupaya untuk menekan angka golput pada Pemilu 2019 mendatang. Menurut Ketua KPU Kota Semaeang, Henry Cassandra Gultom, salah satu indikator tingginya angka golput karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pesta demokrasi.

Adapun upaya KPU Kota Semarang untuk meminimalisir angka golput, yakni dengan memaksimalkan waktu untuk sosialisasi secara menyeluruh ke semua lapisan masyarakat.

Lebih lanjut, KPU Kota Semarang akan turun ke berbagai bassis masyarakat dengan dibantu oleh Panitia Pemilihan Kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat kelurahan.

Selain itu, KPU juga akan menggandeng pihak non struktural lainnya, seperti para relawan. Dengan mengoptimalkan sosialisasi, Nanda yakin dapat mengurangi angka golput di Kota Semarang.

Terlebih, sejauh ini tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari partisipsi pada Pilwakot dan Pilgub lalu mencapai 72,8 persen.“Kota Semarang salah satu kota yang memiliki tingkat partisipasi cukup tinggi 72,8 persen dari Jawa Tengah. Makannya KPU terus mendorong target 77,5 persen bisa tercapai,” kata Nanda.