:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Jumat, 1 Maret 2019 | 11:48 WIB - Redaktur: Juli - 261
Kota Semarang, InfoPublik - Keberadaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) diharapkan dapat menciptakan produk wisata unik yang memiliki kearifan lokal. Selain itu juga dapat meningkatkan gairah ekonomi yang melibatkan warga sekitar, sebagai wujud pemberdayaan ekonomi untuk kesejahteraan.
Hal itu diungkapkan Dosen UKSW Salatiga Eko Suseno Matrutty saat memberikan paparan dalam rintisan desa wisata di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Kamis (28/2).
“Kreativitas dan keunikan akan menjadi pembeda agar wisatawan mau berkunjung ke desa wisata. Pokdarwis harus lebih dulu memetakan potensi dan usaha-usaha yang menunjang kepariwisataan,” katanya.
Keberadaan daya tarik wisata, cenderamata, kuliner hingga guide, menurut Eko, menjadi syarat mutlak menuju rintisan desa wisata. Daya tarik wisata dapat diartikan sebagai potensi keindahan alam, budaya atau kehidupan sosial masyarakat setempat.
“Perlu dipertimbangkan juga keberadaan homestay, akses transportasi, foto, keamanan hingga kebersihan toilet,” katanya.
Ia juga berharap, Pokdarwis mampu menghadirkan keunggulan komparatif dan kompetitif. Dengan demikian, mereka akan terus memunculkan produk dan jasa kreatif mengingat pertumbuhan desa wisata dewasa ini cukup menjamur.
Terkait dengan penyusunan paket wisata, Eko menegaskan jika rencana kegiatan wisata ini harus disusun secara tetap dengan harga tertentu. Ada baiknya mencakup transportasi, oleh-oleh hingga cenderamata yang dapat dibawa pulang pengunjung.
“Paket-paket wisata ini dapat diubah-ubah atau tetap, disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Tapi yang ikonik dan bisa jadi penanda, ya jangan diubah agar wisatawan merasa bangga jadi monument pernah berkunjung ke sini,” ungkapnya.