:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Senin, 25 Februari 2019 | 11:48 WIB - Redaktur: Juli - 336
Semarang, InfoPublik - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyambangi Kota Semarang dalam rangka peringatan Hari Sampah Nasional, di TPSA Jatibarang, Minggu (24/2). Gerakan Indonesia Bersih Kelola Sampah, Hidup Bersih, Sehat, dan Bernilai merupakan tema peringatan HPSN tahun ini.
Sampah, menjadi masalah serius bagi masyarakat Indonesia, terutama sampah plastik. Rendahnya kepedulian masyarakat terhadap sampah menjadi akar mengapa permasalahan sampah di Indonesia tak pernah ada habisnya walaupun pemerintah terus gencar melakukan berbagai macam cara untuk menangani sampah.
“Target kami di tahun 2025 adalah mengurangi sampah dari sumbernya terutama dari rumah tangga sebanyak 25 persen. Saat ini tercatat sudah 72 persen yang bisa diolah, namun lebih baik jika kita tak hanya mengolah tapi juga mengurangi. Terutama kantong plastik, akan lebih baik jika menggunakan kantong yang bisa digunakan kembali," jelas Siti.
Disebutkan, sekitar 65 juta ton sampah dihasilkankan setiap tahunnya, yang 15 persen di antaranya merupakan sampah plastik. Bank sampah, satu-satunya gerakan yang ada di Indonesia, dinilai cukup efektif untuk mengurangi jumlah sampah dan juga meningkatkan produktivitas masyarakat. Pengolahan sampah menjadi tenaga listrik merupakan inovasi yang akan diterapkan di TPSA Jatibarang ke depannya.
“Dari instruksi Presiden Nomor 35 tahun 2018, Semarang akan segera menghasilkan listrik dari sampah. TPSA seperti di sini memang perlu ditata dan diberikan teknologi yang tepat," sambungnya.
Dengan dukungan dari Pemerintah Pusat dan juga Kedubes Denmark pada sektor Peduli Lingkungan senilai USD40 juta, proyek ini ditargetkan selesai satu tahun ke depan. Menggunakan teknologi landfil gas, yang diperkirakan akan dapat menghasilkan listrik 800 kilo watt. Tak hanya itu, teknologi ini juga dapat menurunkan 6.000 ton emisi gas rumah kaca, dan dinilai akan menambah lapangan pekerjaan.
“Salah satu beban lingkungan di Semarang adalah sampah yang banyak karena penduduk Kota Semarang yang juga semakin banyak. Kami memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengolah sampah menjadi barang yang lebih berguna melalui Bank sampah. Tapi ternyata masih ada 1.000-1.300 ton kubik sampah per hari," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Lebih lanjut kata Hendrar, dalam pengelolaan sekitar 400 ton, nantinya akan bekerja sama dengan swasta menjadi kompos untuk di jual ke petrokimia, dan sisanya akan diolah menjadi listrik tenaga sampah dengan bantuan KPBU, SNI, Menteri Keuangan dan Dinas Lingkungan Hidup.
"Intinya adalah masyarakat diharapkan ikut serta dalam upaya pengolahan dan pengurangan sampah, untuk lingkungan yang sehat dan masyarakat yang lebih produktif," pungkasnya.