:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Senin, 25 Februari 2019 | 09:20 WIB - Redaktur: Elvira - 290
Taliwang, InfoPublik - Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Provinsi Nusa Tenggara Barat telah menyiapkan tenaga kesehatan dan vaksin anti rabies untuk mengatasi kasus rabies yang tengah merebak. Masyarakat juga diimbau untuk menjaga binatang peliharaannya.
Virus Rabies yang telah terjadi di Dompu dan Sumbawa yang menyebabkan belasan orang meninggal di Dompu dan beberapa orang positif terinfeksi rabies di Sumbawa, juga berdampak ke KSB.
“Untuk menangani dan mengantisipasi terjadinya kasus rabies ini kami telah menyiapakan vaksin anti rabies dan tenaga kesehatan yang dapat segera menangani pasien jika tekena gigitan binatang pembawa virus rabies,” Kata H. Yusfi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), H. Yusfi Khalid, SKM saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/2/2019).
Dikatakan Yusfi, virus penyebab rabies ditularkan oleh anjing melalui gigitan, cakaran, atau air liur. Namun, terdapat pula hewan lain yang dapat membawa virus rabies dan menularkannya ke manusia, seperti kucing, kera, musang, bahkan kelinci. Menurutnya hal tersebut bisa ditangani jika seluruh masyarakat bersama-sama saling mengingatkan dan saling menjaga binatang peliharaan seperti anjing, kucing dan kera.
Dari kejadian tersebut KSB yang jaraknya berdekatan dengan Kabupaten Sumbawa punya potensi terinfeksi virus, dari hasil laporan warga hingga hari ini ada lima kasus gigitan anjing di KSB yaitu di Kecamatan Maluk dua kasus, kecamatan Poto Tano dua kasus dan Kecamatan Taliwang satu kasus.
Dijelaskan Yusfi Khalid bahwa lima kasus yang terjadi tersebut belum bisa dipastikan terinfeksi virus rabies atau tidak, karena virus rabies ini sulit dideteksi melalui cek laboratorium. “Hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa binatang yang telah menggigit tersebut, jika binatang tersebut positif maka kemungkinan orang yang digigitnya juga positif.” Kata H. Yusfi.
Tetapi pada mereka telah digigit tersebut, kata H. Yusfi, telah diberikan vaksin Anti Rabies (VAR) untuk mencegah terinfeksinya virus yang berbahaya tersebut. Yusfi menjelaskan, jika sampai terjadi kasus gigitan caranya adalah mencuci bekas gigitan pada air yang mengalir selama 15 menit menggunakan deterjen. "Setelah itu dibawa ke puskesmas dan akan dilakukan tindakan dengan memberikan VAR," katanya.
Belum ada metode penanganan yang tepat yang dapat mengatasi rabies dan telah menimbulkan gejala. Namun, penanganan rabies sudah dilakukan sejak pasien tergigit hewan yang diduga membawa virus rabies dan belum ada gejala yang muncul.
Gejala rabies biasanya muncul sekitar 4-12 minggu setelah pasien tergigit hewan yang terinfeksi. Gejala awal yang muncul meliputi demam, otot melemah, kesemutan,dan sakit kepala. Terdapat gejala lanjutan yang dapat muncul pada penderita rabies. Gejala lanjutan tersebut merupakan penanda bahwa kondisi pasien semakin memburuk. (MC Sumbawa Barat/feryal/tifa/Vira)