51 Desa Belum Miliki PAUD Menjadi Perhatian Pemkab Kubu Raya

:


Oleh MC KAB KUBU RAYA, Jumat, 15 Februari 2019 | 15:28 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 408


Kubu Raya, infoPublik - Sebanyak 51 desa yang belum memiliki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Kubur Raya menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten dengan melakukan pembinaan dan advokasi berkelanjutan kepada desa-desa yang belum memiliki atau izin operasional PAUD.

“Ini menjadi perhatian penting pemerintah daerah mengingat vitalnya peran PAUD dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak usia dini agar siap dalam memasuki pendidikan lebih lanjut di kemudian hari,” ungkap Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam saat membuka Workshop Penyelenggaraan Satu Desa Satu PAUD Kabupaten Kubu Raya di Gardenia Resort Kubu Raya, Kamis (14/2/2019).

Menurut Yusran, Pemerintah Kabupaten,  tengah fokus melakukan pencegahan dan penanganan stunting. Diantaranya dengan meningkatkan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).  Ia menjelaskan PAUD sangat penting karena berdasarkan studi akademik dan kajian empirik, terbukti bahwa kualitas individu di usia selanjutnya sangat dipengaruhi pengalaman pada usia dini. Karena itu, Pemerintah pusat dan daerah kini gencar menyukseskan program satu desa satu PAUD.

“Begitu pula Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus berupaya melakukan pembinaan dan advokasi berkelanjutan kepada desa-desa yang belum memiliki PAUD atau izin operasional PAUD,” ujarnya.

Yusran mengungkapkan seiring dengan penetapan stunting sebagai program prioritas pembangunan nasional, terbuka peluang bagi Pemerintah desa untuk menyusun kegiatan-kegiatan yang relevan dan bersifat skala desa.

Hal itu terealisasi dengan APBDes melalui kegiatan-kegiatan intervensi sensitif dan spesifik guna penanganan stunting. Ia menerangkan rujukan belanja desa untuk penanganan stunting diperkuat dengan terbitnya Peraturan Menteri Desa PDTT dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019.

“Peraturan ini memunculkan daftar kegiatan prioritas bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, antara lain menyebutkan dukungan pembiayaan terhadap sarana prasarana dan pengelolaan PAUD,” jelasnya.

Menurut Yusran, dukungan intervensi pencegahan dan penanganan stunting memerlukan kerja sama lintas sektor melalui berbagai pendekatan. Satu di antara ikhtiar tersebut yakni berfokus pada dukungan edukasi kepada anak dan orang tua melalui PAUD. Tak hanya mengurangi angka stunting, Yusran juga menilai peran PAUD dalam pendidikan dan kesehatan bahkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas di kemudian hari.

”Untuk itu peningkatan kualitas dan kuantitas PAUD menjadi upaya bersama pemerintah pusat dan daerah. Sehingga upaya intervensi pencegahan dan penanganan stunting dapat berjalan secara optimal,” harapnya.

Yusran Anizam berterima kasih kepada Bank Dunia yang telah melaksanakan pendampingan program Menemukenali Permasalahan Layanan Sosial Dasar di Indonesia (Melayani) di Kabupaten Kubu Raya selama sekitar dua tahun. Dirinya berharap workshop dapat mengingkatkan pemahaman lintas sektor terkait penyelenggaraan PAUD sebagai salah satu bentuk intervensi pencegahan stunting.

“Diharapkan dapat terbangun komitmen bersama dalam mendorong terselenggaranya PAUD dan tersusunnya rencana aksi penyelenggaraan PAUD demi peningkatan kualitas PAUD ke depannya,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kelembagaan, Pemberdayaan Masyarakat dan Kerja sama Desa Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu Raya, Imran, mengatakan Worshop Penyelenggaraan Satu Desa Satu PAUD Kabupaten Kubu Raya diikuti perwakilan Camat, Kepala desa, dan Ketua tim penggerak PKK desa. Melalui workshop pihaknya ingin memberikan pemahaman dan membangun komitmen aparatur desa akan pentingnya keberadaan PAUD di setiap desa sebagai jalan masuk intervensi stunting.

“Memberikan pemahaman kepada desa terkait hal-hal yang dibutuhkan untuk mendirikan PAUD, termasuk jenis-jenis perizinannya. Kemudian menyusun rencana aksi penyelenggaraan satu desa satu PAUD, terutama bagi desa yang belum memiliki PAUD,” pungkasnya. (MC KubuRaya/ird)