:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Kamis, 7 Februari 2019 | 12:17 WIB - Redaktur: Tobari - 545
Semarang, InfoPublik - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memenuhi undangan untuk mengikuti jalan sehat yang diadakan oleh warga Jl.Persen Rt 02 / Rw VI Kel.Sekaran, Kec. Gunungpati Semarang.
Acara yang digelar pada Rabu (6/2), juga diikuti oleh Wakil Wali Kota Semarang, Sekda Kota Semarang, Camat Gunungpati, mahasiswa KKN UIN Walisongo, dan tentunya warga Persen itu sendiri.
Wali Kota Semarang sangat antusias mengikuti jalan sehat bersama warga karena menurutnya terhitung semenjak tahun 2011, rute ini merupakan rekor jalan sehat terberat, karena melewati medan berat. Acara diawali dengan jalan sehat bersama, kemudian dilanjutkan dengan dialog warga dan diakhiri dengan pembagian bantuan berupa uang tunai.
Dalam dialognya, Wali Kota Semarang membahas tentang infrastruktur di kampung Persen, Wali Kota Semarang mengajak warga untuk diskusi bersama mengenai masalah infrastruktur yang ada.
Persoalan pertama adalah jembatan kayu yang akan diperbaiki menjadi jembatan gantung besi yang rencananya akan direalisasikan pada 2020 mendatang, untuk sementara akan ada penggantian material papan kayu menjadi papan besi.
Selanjutnya mengenai perbaikan aspal dan paving yang akan dikerjakan pada 15 Februari 2019 dan memakan waktu maksimal 1 bulan.
Lalu yang menjadi sorotan adalah DBD yang masuk pada KLB (Kejadian Luar Biasa), seperti yang diketahui pada tahun 2013 kota Semarang menjadi penderita DBD tertinggi di Jawa Tengah. Sedangkan pada Januari 2019 sudah mencapai 74 mengalahkan tahun 2018 selama setahun. Diharapkan warga melakukan Gerakan PSM (Pembasmi Sarang Nyamuk).
Persoalan selanjutnya, adalah teror pembakaran mobil dan motor yang meresahkan masyarakat. Kejadian ini sudah memakan 15 korban, Walikota Semarang menyarankan untuk mengaktifkan kembali program siskamling.
“Berlakukan satu portal pada malam hari untuk mengurangi tindak kejahatan,” ucap Walikota Semarang. Di akhir sambutan, Wali Kota Semarang mengajak warga untuk melakukan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) dan tidak resah dengan situasi yang sedang ada. (M Semarang/toeb)