Puskemas di Balikpapan Masih Melayani Imunisasi MR

:


Oleh MC KOTA BALIKPAPAN, Senin, 28 Januari 2019 | 11:29 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 288


Balikpapan, InfoPublik- Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan masih menyiagakan puskemas untuk melayani masyarakat yang ingin melakukan imunisasi MR (Measles Rubella). 

Kepala DKK Balikpapan, dr. Ballerina menjelaskan bahwa  imunisasi MR masih bisa dilayani di seluruh Puskesmas di Balikpapan.  “Jadwal layanan imunisasi MR bisa berbeda setiap Puskesmas, karena itu masyarakat bisa langsung  datang ke Puskesmas terdekat agar lebih jelas,”jelas dr. Balerina usai menghadiri rapat coffee morning di Aula Kantor Wali Kota Balikpapan pada Senin (28/1/2019).

Ia berharap para orangtua yang anak-anaknya belum mendapat  imunisasi, bisa mendatangi puskesmas terdekat. “Kami berharap kesadaran masyarakat untuk mendapatkan vaksin bagi putra-putrinya agar terbebas dari campak dan Rubella,” imbuh Ballerina.

Kebijakan ini dikeluarkan karena masih banyak anak-anak yang belum memperoleh vaksin penyakit Measles dan Rubella. Ia menyebut hingga akhir tahun 2018, angka capaian imunisasi MR di Balikpapan baru sekitar 83 persen dari target yang ditetapkan yakni 95 persen. “Karena belum mencapai 95 persen, maka Balikpapan masih disebut rentan terhadap penyakit Measles dan Rubella. Jika sudah melewati angka itu, kemungkinan kita terbebas dari MR,”jelasnya.

Sesuai masukan dari Indonesia Technical Advisory Group for Immunization (ITAGI) cakupan imunisasi yang diyakini mampu memberikan kekebalan kepada masyarakat dan mampu memutus rantai penularan adalah minimal 95 persen dari sasaran yang ada ditiap daerah epidemiologis dan administrasi pemerintahan.

Kasus campak dan Rubella di Balikpapan ditemukan cukup banyak. Sepanjang tahun 2017,Pemerintah Balikpapan menangani 127 penderita. Jumlah itu meningkat drastis dari tahun sebelumnya yang tercatat hanya 26 kasus. Penyakit measles atau campak disebabkan oleh virus yang hanya menyerang anak berusia 3 - 10 tahun.   Virus ini menyebar melalui saluran napas dan transmisi vertikal ditularkan dari ibu kepada janinnya. Jika virus ini menyerang anak perempuan, secara otomatis akan menularkan kepada si janin dan anaknya lahir dalam kondisi  sindrom rubella. Oleh karenanya, pencegahan dengan memberikan vaksin rubella harus dilakukan sejak dini. (mcBalikpapan/mt/YR)