:
Oleh MC KOTA BALIKPAPAN, Senin, 28 Januari 2019 | 11:09 WIB - Redaktur: Juli - 226
Balikpapan, InfoPublik - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyatakan sependapat dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), yang meminta kebijakan bagasi berbayar ditinjau ulang.
Hal itu disampaikannya Senin (28/1), menanggapi informasi yang menyebutkan sejumlah maskapai yang selama ini identik dengan penerbangan murah mulai mengenakan tarif bagasi.
Disebutkan akibat kenaikan itu, penumpang pun dibebani dengan biaya tambahan. Padahal sampai saat ini tiket pesawat telah mengalami kenaikan sangat tinggi. Di samping itu untuk melindungi kelangsungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Aturan bagasi pesawat udara berbayar ini akan berdampak terhadap Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM). Para penumpang pesawat tentu akan mengurangi barang bawaannya karena terbebani tarif itu, akibatnya transaksi dengan UMKM akan berkurang,” kata Rizal Effendi.
Menurut dia, selain dari sisi konsumen, kebijakan itu menyebabkan pelaku UMKM harus mengeluarkan biaya lebih. “Pembeli oleh oleh di Balikpapan terkena dua kali beban, satu kenaikan harga, yang kedua biaya bagasi," ujarnya.
Dia mengatakan, angkutan udara selama ini menjadi salah satu moda transportasi terpenting bagi masyarakat Balikpapan. Bukan hanya mereka yang memiliki kemampuan ekonomi atas, melainkan juga kalangan ekonomi menengah ke bawah.
“Para pelaku UMKM ini biasanya memanfaatkan transportasi yang murah untuk menekan harga ke konsumen,” ungkap Rizal.
Alasan melindungi UMKM inilah, sehingga wali kota sepakat dengan YLKI yang meminta maskapai meninjau ulang tarif bagasi.
Rizal menilai, dengan pengenaan tarif bagasi akan menahan penumpang pesawat membeli oleh-oleh. Mereka akan berpikir dua kali untuk membawa camilan maupun pernak-pernik khas Balikpapan.
“Agar masyarakat yang bepergian dari Balikpapan bisa membawa oleh-oleh yang sebagian besar diproduksi oleh UMKM kita," ungkapnya. (mcBalikpapan/mt)