Awali Rangkaian Pasar Imlek Semawis, Panitia Gelar Doa Bersama

:


Oleh MC KOTA SEMARANG, Senin, 28 Januari 2019 | 08:46 WIB - Redaktur: Kusnadi - 319


Kota Semarang, InfoPublik - Mengawali rangkaian Pasar Imlek Semawis (PIS) 2019 yang akan digelar pada 1 hingga 3 Februari 2019, warga Pecinan bersama panitia PIS melakukan doa bersama, di Klenteng Tay Kak Sie, Minggu (26/1).

Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) Harjanto Halim mengatakan, kegiatan doa bersama ini sebagai bentuk izin atau ucapan kulo nuwun kepada warga Pecinan, sekaligus bertujuan untuk meminta keselamatan dan kesuksesan acara.

“Ya doa bersama demi keselamatan dan kesuksesan acara yang kami lakukan secara Islam dilengkapi dengan tumpeng dan nasi urap, tapi uniknya digelar di dalam klenteng,” katanya.

Lebih lanjut, Halim menjelaskan, selain itu tujuan lainnya yakni untuk membangun bentuk kebhinekaan yang selama ini sudah diusung dalam PIS, di mana di tahun ini sudah memasuki penyelenggaraan yang ke-15.

“Semangat itu juga kita tuangkan dalam tema Waras (Warga Rukun Agawe Sentosa),” ungkapnya.

Diakui, kehadiran Pasar Imlek memang untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya. Selain itu juga merevitalisasi kawasan cagar budaya di Semarang.

“Dalam kegiatannya akan kami hadirkan seni beladiri China, yakni wushu, barongsai, catur gajah (Xiang Qi), wayang potehi, pengobatan tradisional China dan juga kaligrafi Mandarin selain lomba dan talkshowtokoh-tokoh muda Semarang yang mendunia,” paparnya.

Dan yang paling khas dari pelaksanaan Pasar Imlek Semawis adalah sajian Tuk Panjang. Sajian ini khusus disiapkan Komunitas Tionghoa bagi para tamu dari luar Pecinan yang datang yang jumlahnya mencapai 400 undangan.

“Ratusan undangan itu akan duduk di hadapan meja panjang untuk menikmati hidangan yang telah disiapkan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, salah satu menu yang saat ini sudah langka, yakni sup lobak yang cocok untuk menjaga kesehatan serta nasi ulam bunga telang, juga kita hadirkan.

“Nasinya itu dicampur dengan berbagai rempah dan sayur yang diambil dari peranakan Malaysia dan Singpaura, di mana keberagaman lauknya sangat menarik dan diwarnai dengan bunga telang sehingga nasinya akan berwarna biru muda,” imbuhnya.