:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Selasa, 8 Januari 2019 | 08:03 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 313
Kota Semarang, InfoPublik - Koordinator Paguyuban PKL Taman Indonesia Kaya Sri Puryanto membantah adanya sinyalemen shelter Pedagang Kaki Lima (PKL) Taman Indonesia Kaya yang diperjualbelikan. Menyusul adanya 15 shelter PKL yang disegel oleh Dinas Perdgangan Kota Semarang, Senin (7/1/2019).
“Tidak ada jual beli shelter, total memang ada 15 pedagang yang hingga saat ini belum menempati shelter yang sudah disediakan oleh Dinas Perdagangan Kota Semarang,” katanya.
Sri menjelaskan, alasan ke-15 pedagang tersebut hingga saat ini belum berjualan, murni karena permasalahan modal.“Murni modal, karena harus mengubah gerobak. Karena shelter yang kami terima panjangnya hanya 1.60 meter, sementara pedagang rata-rata memiliki gerobak yang panjangnya lebih dari 2 meter,” ungkapnya.
Namun demikian, saat ini pihaknya akan meneruskan penyegela shelter tersebut ke para pedagang, sehingga pedagang dapat melapor ke Kanot Dinas bahwa pedagang akan kembali berjualan dan menjelaskan bahwa tidak ada upaya untuk memperjualbelikan shelter tersebut.
“Dari Dinas memberikan waktu selama satu minggu, untuk pedagang berjualan lagi. Kami juga akan menyampaikan terkait penyegelan ini kepada pemilik shelter,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Perdagangan Kota Semarang melakukan penyegelan terhadap 15 shelterPedagang Kaki Lima (PKL) Taman Indonesia Kaya. Penyegelan ini menyusul adanya informasi praktik jual beli shelter PKL yang ada di Taman Indonesia Kaya itu.(MC Kota Semarang/YR).