:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Rabu, 5 Desember 2018 | 18:19 WIB - Redaktur: Juli - 334
Sumbawa Barat, InfoPublik - Bupati Sumbawa Barat (KSB) H. W. Musyafirin mengatakan, menjadi tanggung jawab semua pihak, untuk memberikan ruang secara inklusi bagi penyandang disabilitas, juga pemberdayaan dan pelatihan.
Hal itu disampaikan Musyafirin pada acara peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diadakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) di Taman Tiangnam, Rabu (5/12/2018).
Bupati menilai peringatan Hari Disabilitas yang bertema inklusif, adil dan berkeadilan menjadi sesuatu yang sangat relevan atau berkaitan dengan persoalan penyandang Disabilitas.
"Saya minta kepada kita semua yang non Disabilitas untuk memberikan ruang kepada para penyandang Disabilitas, inklusi bukan saja pelayanan spesial tetapi bagaimana kita memberikan ruang kepada mereka," ungkapnya.
Musyafirin mengatakan, Disabilitas ini adalah bagian dari keragaman, tidak ada keindahan tanpa keberagaman. "Ini menjadi tanggung jawab semua untuk memberikan ruang secara inklusi, pendekatan-pendekatan lain seperti pemberdayaan dan pelatihan," ungkapnya.
Dari sisi pelayanan publik, kata dia, Pemkab telah menyediakan dan memberikan hak-hak kebutuhan dasar para penyandang Disabilitas di KSB berupa bantuan non tunai sebanyak Rp250 ribu/bulan, bantuan tersebut telah berjalan hampir lebih dari 2,5 tahun.
Selain itu lanjutnya, pada sisi pembangunan infrastruktur, pemerintah KSB juga telah menciptakan aksesibiltas bagi para penyandang Disabilitas, beberapa fasilitas umum sudah dilengkapi dengan akses untuk penyandang Disabilitas seperti di Taman Tiangnam, Masjid Agung, Gedung Graha Praja dan Graha Fitrah.
Inklusi adalah sebuah pendekatan untuk membangun kesetaraan pada suatu lingkungan yang memberikan akses kepada penyandang Disabilitas. "Para penyandang Disabilitas juga butuh perlakuan dan penerimaan masyarakat atas keberadaan mereka, ini menjadi momen penting," jelasnya.
Menurut bupati, jalan keluar dari masalah tersebut adalah melalui Organisasi yang menaungi penyandang Disabilitas, organisasi ini bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi sehingga langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah, nantinya dapat menjadi solusi komprehensif untuk menangani penyandang Disabilitas sehingga keluar dari masalah yang sesungguhnya.
"Manusia yang baik bukan manusia yang gagah dan sempurna tetapi manusia yang baik adalah manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT. Bertaqwa itu adalah mensyukuri apa yang dimiliki dan berusaha menjalani dengan ikhlas," kata Musyafirin memberikan semangat kepada Disabilitas.
Sementara itu, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Provinsi NTB Sri Sukarni yang juga penyandang Disabilitas mengatakan, satu hal yang selalu ditanamkan dalam dirinya adalah rasa bangga yang luar biasa walaupun menjadi seorang penyandang Disabilitas.
Penyandang Disabilitas, lanjut Sri, tidak boleh menyerah, karena merupakan bagian dari masyarakat. "Jika kita menghina Disabilitas maka kita sama dengan menghina Sang Pencipta. Penyandang Disabilitas bukan aib dan kutukan, penyandang disabilitas harus semangat dan bermotivasi tinggi," ungkapnya.
Sri berharap kepada pemerintah agar terus meningkatkan perhatian dan pelayanan kepada penyandang Disabilitas. (MC Sumbawa Barat/Feryal/Tifa)