:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Rabu, 5 Desember 2018 | 15:42 WIB - Redaktur: Juli - 605
Sumbawa Barat, InfoPublik - Pada peringatan Hari Disabilitas Internasional, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Syaifuddin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kepedulian, dan mengubah cara pandang terhadap penyandang Disabilitas.
"Tujuan dari peringatan ini adalah mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan Disabilitas," kata Syaifuddin di sela acara yang digelar di Taman Tiangnam, Kecamatan Taliwang, Rabu (5/12/2018).
Menurutnya, dengan kampanye ini Dinsos KSB mencoba menampilkan paradigma atau sudut pandang berbeda dalam menilai para Disabilitas ini. "Melihat mereka dengan potensi dan kelebihan yang mereka miliki, dan tidak hanya memandang mereka dari kekurangan, ini akan membentuk masyarakat KSB yang ramah kepada penyandang Disabilitas," ungkapnya.
"Dinsos juga telah mengundang BUMN dan beberapa pengusaha untuk hadir pada peringatan ini sehingga para pengusaha tersebut tergerak untuk melirik dan membantu para penyandang Disabilitas dalam mengembangkan potensi-potensi mereka," ujarnya.
Dia mengungkapkan, pada tes CPNS yang diadakan beberapa waktu lalu, ada dua formasi yang dibuka untuk penyandang Disabilitas tetapi itu tidak terisi, untuk itu pihaknya berkomitmen meningkatkan kreativitas para penyandang Disabilitas sehingga bisa mengasah dan meningkatkan sumber daya yang mereka miliki.
Dinsos lanjut Syaifuddin, juga akan berusaha untuk mencari jalan keluar atas masalah-masalah yang dihadapi penyandang Disabilitas seperti keterbatasan akses terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, transportasi dan pekerjaan.
"Sangat terbatas memang di anggaran kami di 2019 saja hanya 10 orang yang direncanakan dikirim untuk pelatihan sesuai dengan potensinya, Kami juga merencanakan adanya kepedulian pelayanan publik yang ramah Disabilitas sehingga semua Disabilitas bisa tersentuh," ungkapnya.
Disampaikan, penyandang Disabilitas ini tersebar di 8 Kecamatan sehingga diperlukan adanya sekolah inklusi atau sekolah regular (biasa) yang menerima dan menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.
"Memang selama ini sudah ada tiga sekolah inklusi selain SLB Negeri di Taliwang, namun ketiga sekolah tersebut dalam dua sampai tiga tahun terakhir tidak bisa berfungsi dan ke depannya akan diusahakan bisa dimaksimalkan," ujarnya.
Selain itu, dia juga menyebutkan, bantuan untuk Disabilitas di KSB telah dilakukan selama kurang lebih 2 tahun dengan memberikan bantuan sosial berupa uang non tunai, atau ditransfer langsung ke rekening Bank Rp250 ribu perbulan kepada 1.117 orang penyandang Disabilitas yang telah diverifikasi.
Jumlah tersebut kata dia, akan bertambah pada 2019. Dari data yang telah masuk di Dinsos KSB, penambahan tersebut sebanyak 170 orang yang nantinya akan dikeluarkan SK-nya bersama dengan 1.117 orang lainnya tahun depan.
Pemberian jaminan atau bantuan sosial ini diharapkan bisa membantu mewujudkan kebutuhan dasar para penyandang Disabilitas yang ada di KSB.
"Selain itu, ada beberapa pengembangan program yang juga dibutuhkan oleh warga penyandang Disabilitas yang sudah dilakukan pada 2018 dan akan dilanjutkan tahun berikutnya," pungkas Syaifuddin.
(MC Sumbawa Barat/feryal/tifa)