Desa Plajan Luncurkan Wisata Budaya Kedok

:


Oleh MC KAB JEPARA, Kamis, 29 November 2018 | 10:04 WIB - Redaktur: Kusnadi - 446


Jepara, InfoPublik - Mengangkat kembali potensi wisata lokal, Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji, membuka wisata budaya kedok dan paket wisata desa. Kegiatan ini diluncurkan langsung Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, Selasa (27/11). Dalam kesempatan itu, bupati juga menandatangani prasasti balai pertemuan wisata Akar Seribu.

Sesepuh Desa Plajan Marwoto mengatakan, wisata budaya kedok ini merupakan budaya kuno masyarakat yang dikemas kembali secara menarik dan disesuaikan dengan kondisi sekarang.

Kedok, merupakan boneka tiruan berwajah manusia yang ditandai dengan telinga, mata, hidung, mulut dan setengah badan. Sejenis topeng, namun yang membedakan kedok ini lengkap dengan setengah badan. “Kedok, dibuat dari pelepah daun pisang. Diberi mata ditaruh disisi kanan dan kiri pintu utama,” kata dia.

Menurut keyakinan masyarakat dulu, kedok ini dibuat karena dianggap dapat menyingkirkan bahaya (pagebluk), sebagai tolak bala untuk menghindari bencana dan kejadian lain yang mencekam. Jika disuatu daerah terjadi wabah penyakit mendadak, mereka akan memasang kedok di pintu rumah. Mereka meyakini, setelah terpasangnya Kedok, dapat menyingkirkan bencana. Kalo yang sekarang, kedok dibuat sedemikian rupa menjadi souvenir bagi para wisatawan. “Kedok dapat dijual sebagai cinderamata kepada pengunjung wisata, atau dibuat seperti kaos, asbak, gantungan kunci, dll," katanya.

Wisata budaya kedok ini, juga dilengkapi dengan pakat wisata menarik. Seperti halnya, edukasi pertanian, outbond tradisional, wisata alam batu putri, wisata alam akar seribu, pasar bambu, edukasi kesenian tradisional. “Harapannya, masyarakat yang berkunjung ke Desa Plajan akan mendapatkan paket wisata lengkap,” tuturnya.

Mislanya edukasi pertanian, wisatawan akan diajari bagaimana cara membajak sawah, menanam padi, memanen, pengolahan lahan hingga cara mencangkul. SEdangkan Outbond tradisional, akan dikenalkan kembali permainan seperti egrang, sandal teklek, dan obak sodor.

Saat ini sudah banyak pesanan dari lembaga pendidikan baik TK/PAUD, SD dan MI untuk mencoba berbagai wahana wisata yang ditawarkan disini. Disampaikan, kunjungan wisatawan ke Desa Plajan juga menunjukkan peningkatan. “Delapan hari setelah pesta kupatan, pengunjung yang masuk ke Plajan mencapai 45 ribu pengunjung,” tutur dia.

Bupati Jepara Ahmad Marzuqi mengapresiasi kebersamaan masyarakat Desa Plajan. Meskipun berada di pelosok pedesaan, desa ini menyimpan banyak potensi wisata yang menarik bagi wisatawan. “Dengan adanya wisata budaya kedok ini, akan menambah keanekaragaman potensi wisata khususnya budaya di Desa Plajan,” tutur dia.

Dengan bertumbuhnya sektor wisata, bupati yakin akan mendatangkan kesejahteraan masyarakat sekitar. "Wisata maju ini, bisa menggerakkan sektor lain, seperti ekonomi, transportasi,” kata dia.

Kasi Sarana Pemasaran Dinas Kepemudaan, Olahraga dan pariwisata Provinsi Jawa Tengah Yudo Trilaksono mengatakan, berharap wisatawan yang datang ke desa wisata ini, tidak hanya sekali, namun bisa memberikan kenangan yang baik. Sehingga, mereka akan datang kembali di lain kesempatan. "Jiak informasi yang disalurkan positif, wistawan yang datang akan semakin banyak, kata dia (DiskominfoJpr/Dian/Kus)