:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Sabtu, 24 November 2018 | 16:09 WIB - Redaktur: Juli - 267
Semarang, InfoPublik - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberikan tantangan kepada PDAM Tirta Moedal Kota Semarang dan PT. Air Semarang Barat (ASB) jika dua tahun ke depan proyek Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Semarang Barat senilai Rp1,2 triliun selesai, hasil airnya harus bisa diminum langsung dari kran.
Tantangan itu disampaikan wali kota saat menghadiri penandatanganan kerja sama antara PDAM Trita Meodal Kota Semarang dan PT ASB yang merupakan konsorsium antara PT Aetra Jakarta dan PT Medco Gas Indonesia, pemenang proyek kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Jumat (23/11/2018).
"Proyek tidak hanya menyiapkan air minum warga Kota Semarang, tapi bagaimana air yang kemudian bisa langsung diminum dari krannya supaya nanti ada sebuah kebanggaan. Tidak hanya di luar negeri saja, di Semarang Insya Allah dengan SPAM Semarang Barat, air ledeng bisa langsung diminum masyarakat. Perjanjianya begitu," katanya saat pidato sambutan.
Hendrar Prihadi mengungkapkan, persoalan air bersih merupakan salah satu dari lima persoalan yang sering menjadi keluhan masyarakat Kota Semarang.
Sehingga dirinya berupaya untuk mendorong PDAM Tirta Moedal membuat beberapa SPAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Semarang seperti SPAM Jatisari dan SPAM Pudak Payung.
"Saya mau coba laporan, dua bulan terakhir The Best Five Complain kami air minum termasuk di dalamnya. Ada kemacetan, air tidak nyala dan seterusnya. Sehingga ini meyakinkan kami bahwa SPAM Semarang Barat sebuah sasaran, untuk kemudian muncul SPAM-SPAM lain di Kota Semarang untuk memenuhi kebutuhan air minum warga Kota Semarang," tegasnya.
Dia mengungkapkan, kondisi pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga Kota Semarang masih belum terpenuhi. Dari total penduduk 1,7 juta jiwa yang berada di 450 ribu Kepala Keluarga (KK), baru sebanyak 171 ribu KK yang teraliri PDAM Tirta Meodal.
"Ada 171 ribu KK yang sudah tersambung air di Kota Semarang. Kalau kita lihat data BPS, ini data KK di Kota Semarang sekitar 450 ribuan. Jadi separuh pun belum ada, meskipun hitungan dengan analisis yang akuntan lakukan mereka mengatakan PDAM sudah mengcover 62 persen. Tapi kalau kita lihat secara matematika sederhana, belum ada, jadi ini tugas yang berat," ungkapnya.
Selain itu dia meminta agar tidak ada praktik korupsi dan manipulasi dalam proses pengerjaan proyek SPAM Semarang Barat, seperti misalnya pengurangan mutu pipa air yang akan dipasang.