:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Rabu, 21 November 2018 | 22:00 WIB - Redaktur: Juli - 342
Sumbawa Barat, InfoPublik - Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Dedy Damhudy M. Khatim mengajak masyarakat untuk memandang sampah bukan sebagai musibah, melainkan sebagai berkah, caranya dengan mengelola sampah tersebut menjadi barang yang bernilai ekonomis.
"Sampah organik maupun an-organik di KSB sebagian memang sudah dikelola dengan baik oleh Dinas Lingkungan Hidup, dibantu oleh beberapa kelompok pengolah sampah dan LSM pemerhati sampah," kata Dedy saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (21/11/2018).
Hal itu lanjut dia, seperti yang dilakukan oleh Kelompok Kompi Handal Kelurahan Dalam, Kecamatan Taliwang yang sudah berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar yang bernilai ekonomis.
Selain Kompi Handal, kata Dedy, ada beberapa kelompok yang konsisten memerhatikan kebersihan dan mengumpulkan sampah-sampah yang ada di KSB, bahkan kelompok ini tersebar di beberapa daerah seperti di Desa Kertasari Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Maluk, tetapi yang masih menjadi persoalan adalah cara memilah sampah tersebut.
“Memang masyarakat KSB rata-rata sudah baik dalam membuang sampah pada tempatnya tetapi belum benar dalam memilahnya," ungkapnya.
Menurut Dedy, hal yang juga sangat penting adalah memilah sampah organik dan an-organik sebelum dibuang ke tempat sampah, sehingga memudahkan dalam pengolahannya nanti yang akan menjadi barang yang memiliki nilai tambah.
"Sampah plastik misalnya, bisa didaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat, bisa diolah menjadi bahan bakar dan barang kerajinan yang bisa meningkatkan pendapatan dan membuka peluang bisnis tentu dengan strategi harga yang lebih terjangkau," kata Dedy.
Sementara sampah organik juga bisa diolah menjadi pupuk organik. Selama ini masyarakat sudah membuang sampah dengan baik tetapi tidak benar, karena belum memisahkan antara organik dan an-organik.
Dedy menjelaskan bahwa, pemilahan sampah tersebut akan memudahkan dalam mengolahnya karena sampah organik juga nantinya bisa diolah menjadi pupuk yang bermanfaat bagi masyarakat dan bernilai ekonomis.
“Pupuk gak usah dibeli dari luar karena dari sampah organik bisa diolah menjadi pupuk dengan menggunakan mesin Kompos yang berkapasitas 200 kg, ini juga menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis," tutur Dedy.
Dia mengatakan, para pelaku dan pemerhati sampah ini nantinya akan dibina agar mereka bisa mengolah sampah dengan baik. Sehingga tantangan ke depannya yang lebih tinggi adalah mengolah biji plastik menjadi aspal.
“Kami sudah berkomunikasi dengan beberapa pemerhati sampah dan pelaku kerajinan, para pemerhati sampah tersebut akan didata," tambah Dedy.
Lebih jauh Dedy mengungkapkan, target ke depannya adalah memberikan edukasi wawasan tentang lingkungan dan pengolahan sampah untuk satuan pendidikan di KSB, karena memberikan edukasi adalah salah satu kewajiban pihak sekolah.
"Edukasi ini secara material mungkin belum bisa menjadi faktor utama tetapi paling tidak tujuannya adalah mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat, menata sampah yang berserakan menjadi barang yang lebih baik," pungkasnya.
MC Sumbawa Barat/feryal/tifa.