:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Senin, 29 Oktober 2018 | 07:47 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 232
Semarang, InfoPublik - Peringatan Hari Sumpah Pemuda dilakukan warga Barusari Semarang Selatan dengan menggelar upacara di tengah Pulau Pleret, sungai Banjir Kanal Barat, Minggu (28/10).
Tujuannya pun agar para pemuda dilingkungan sekitar lebih cinta dengan lingkungan salah satunya tidak mengotori sungai.
Upacara itu berlangsung sederhana dan hikmat, peserta diikuti oleh pemuda setempat, pelajar, dan sejumlah ormas. Adapun makna peringatan sumpah pemuda yang dilaksanakan ditengah aliran sungai banjir kanal barat ini agar generasi muda disekitar sungai dapat lebih cinta terhadap lingkungannya.
“Tujuannya pun agar para pemuda dilingkungan sekitar lebih cinta dengan lingkungan salah satunya tidak mengotori sungai,” pesan Lurah Barusari Widayanto selaku inspektur upacara peringatan hari sumpah pemuda.
Menurutnya menjaga lingkungan utamanya saluran air menjadi salah satu perhatian utama masyarakat, apalagi jelang musim penghujan. Menjaga lingkungan juga bukan hanya tugas dari pemerintah saja, melainkan masyarakat juga mesti ambil bagian.
“Masyarakat harus ambil bagian juga jangan membuang kasur atau sampah di sungai. Kita mesti merawat sungai dan ini tugas bersama supaya singkron. Terlebih untuk para pemuda mesti mencintai lingkungannya juga,” imbuh Widayanto.
Disisi lain salah satu peserta upacara remaja kelurahan Barusari Nurrohmat berkomitmen untuk menjaga lingkungan, utamanya sungai agar tidak menyebabkan banjir. Selain itu pihaknya juga siap membantu pemerintah untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan kepariwisataan di sungai banjir kanal barat.
“ini kali kedua kami warga Barusari melaksanakan upacara peringatan hari nasional di Pulau Pleret ini. Sebagai anak muda kami siap bersinergi dengan pemerintah membuat acara di sungai BKB ini apalagi sungai BKB menjadi salah satu ikon Kota Semarang,”kata Nurrohmat.
Setelah melaksanakan upacara, belasan remaja dipimpin lurah Barusari melakasanakan bersih-bersih pulau pleret dari sampah yang ada. Aksi tersebut merupakan bagian dari cinta lingkungan di kawasan sungai banjir kanal barat yang menjadi salah satu ikon Kota Semarang.(MC.Kota Semarang/Eyv)