:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Minggu, 28 Oktober 2018 | 13:14 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 698
Sumbawa Barat, InfoPublik - Untuk mengikuti lomba Kasidah tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membutuhkan persiapan dan latihan yang sangat panjang. Untuk itu, apresiasi kepada para kontingen dari Kabupaten/kota yang berpartisipasi pada lomba Kasidah dan Bintang vokalis gambus dilontarkan oleh Gubernur NTB saat membuka secara resmi Festival Kasidah dan Bintang Vokalis Gambus ke XXIII tingkat Provinsi NTB di depan gedung Graha Fitrah Kantor Bupati Kompleks Kemutar Telu Center Kabupaten Sumbawa Barat, Jumat (26/10) Sore.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah. SE, M.Sc., juga menyampaikan kebanggaannya atas pembukaan festival tersebut, karena panitia dan para peserta yang luar biasa menunjukan antusias dan semangat yang tinggi.
“Saya bangga dan mengapresiasi Festival yang diadakan di KSB ini, Ketua panitia yang begitu semangat serta para kontingen yang antusias menyambut Festival ini,” tutur Zulkieflimansyah.
Mudah-mudahan dengan semakin banyaknya festival seperti ini, lanjutnya Zulkieflimansyah, masyarakat akan bisa disuguhkan dengan sebuah hiburan yang bukan hanya menentramkan batin tetapi juga menghilangkan trauma ketika NTB dilanda bencana Gempa bumi beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Ketua panitia Festival Kasidah dan Bintang Vokalis Gambus TK-Prov NTB, Ibu Hj. Hanifa Musyafirin, S.Pt., juga mengucapkan terimaksih kepada seluruh kontingen yang tetap semangat walaupun tempat acara diguyur hujan lebat. Ucapan terimaksih juga disampaikan kepada Gubernur NTB, Bupati dan Wakil Bupati KSB, Ketua Laski NTB, Forkopimda, dan seluruh pihak yang telah mendukung acara tersebut.
Ibu Hj. Hanifa menyampaikan bahwa tujuan diadakannya Festival ini adalah untuk memilih duta kasidah dan penyanyi bintang vokalis gambus tingkat dewasa, remaja dan anak-anak TK-prov NTB tahun 2018. Nantinya bagi para juara akan mengikuti kegiatan di tingkat Nasional mewakili provinsi NTB, seperti yang pernah diikuti oleh tim Kasidah Laski dewasa sumbawa barat mewakili Prov NTB pada tahun 2017 lalu di kota Padang Sumatera Barat.
Selain itu, kata Hj. Hanifa, kegiatan ini akan mendorong minat generasi muda untuk mengenal, memahami, dan menghargai seni kasidah serta merasa bagian dari kehidupannya. Juga mendorong dan memicu kreativitas seniman musik rebana dalam mengembangkan musik kasidah rebana, dalam mewujudkan atau mensiarkan islami melalui lagu-lagu kasidah.
“Kegiatan ini juga akan memasyarakatkan kesenian kasidah dan gambus dikalangan masyarakat umum, sekolah dan sanggar seni serta akan mengembangkan ekonomi kreatif melalui seni dan kasidah,” ucapnya.
Lebih jauh Hj. Hanifa berharap agar festival ini bisa menjadi hiburan bagi masyarakat dan sebagai penyemangat untuk tetap bangkit dari trauma ditengah persoalan yang dihadapi akibat Gempa Bumi yang diderita oleh masyarakat NTB. Dilaporkan juga, walaupun Kabupaten Lombok Utara saat ini dalam masa rehabilitasi akibat gempa, tetapi Kabupaten tersebut tetap berpartisipasi dengan mengirimkan 40 orang peserta untuk mengikuti festival tersebut.
Kegiatan yang akan berlangsung dari tanggal 26 sampai dengan tanggal 28 Oktober 2018 di Taman Tiangnam Kota Taliwang diikuti oleh kabupaten kota se-NTB antara lain, Kabupaten Lombok Utara 40 orang, Lombok Timur 35 orang, Lombok Barat 13 orang, Kota Mataram 15 orang, Kota Bima 50 orang, Kab. Bima 50 orang, Dompu 25 orang, sedangkan Kabupaten Sumbawa dan Lombok Tengah hingga saat ini belum mendaftarkan keikut sertaannya.
Jenis mata lomba yang akan dilombakan pada festival kali ini adalah kasidah klasik remaja putri, kasidah klasik dewasa putri, bintang vokalis gambus dewasa putra dan putri, bintang vokalis gambus remaja putra dan putri dan bintang vokalis gambus anak-anak putra dan putri.
Dalam pembukaan Festival Kasidah dan Bintang Vokalis Gambus Tingkat Provinsi yang dibuka oleh Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE. M.Sc., yang dihadiri oleh seluruh kontingen dari Kabupaten/kota tersebut, juga dirangkaikan dengan parade pawai taaruf.
Dalam pawai taaruf tersebut para kontingen di lepas oleh Gubernur NTB dari kantor Bupati KSB dan finis di Taman Tiangnam. Setiap Kabupaten menampilkan Budaya dan seni pakaian tradisional ciri khas daerah masing-masing, seperti Kabupaten Bima yang menampilkan cara berpakaian perempuan Tradisional Bima pada masa kerajaan, serta menampilkan kain tenun songket khas Bima yang berasal dari desa Renda Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.
“Kain tenun songket ini berasal dari desa Renda dengan ciri khas motif segitiga yang terbuat dari bahan baku benang yang berkualitas,” tutur Man, seorang koordinator lomba dari Bima. Kain tenun songket yang berkualitas ini dirajut menggunakan tangan dan membutuhkan waktu 2 sampai 3 minggu, untuk satu helai kain songket dihargai dengan harga sekitar Rp500 ribu.
Sementara itu, Kabupaten Sumbawa Barat yang menjadi tuan rumah juga tak kalah dengan menampilkan Tarian Renban Rebat Rebana yang mempunyai makna yang mendalam yakni rasa syukur kepada sang maha Kuasa atas kehidupan yang baik. Selain tarian, KSB juga menampilkan atraksi pasukan Drumband sekolah. Demikian halnya Kabupaten lain, yang menampilkan pakaian tradisional khas daerah masing-masing serta menampilkan budaya tradisional. (MC Sumbawa Barat/Feryal/tifa)