:
Oleh MC PROV BANGKA BELITUNG, Jumat, 26 Oktober 2018 | 10:37 WIB - Redaktur: Tobari - 258
Pangkalpinang, InfoPublik - Selama 14 hari sebanyak 15 pelaku usaha tenun cual Muntok, Kabupaten Bangka Barat mengikuti pelatihan. Peserta pelatihan diajarkan bagaimana teknis perwarnaan dan motif bahan tenun serta inovasi tenun cual menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).
Sudarman Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjelaskan, pelatihan yang digelar atas kerja sama Dekranasda Babel dengan Bank Indonesia ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
"Bank Indonesia memiliki program yang dikerjasamakan dengan pihak tertentu selama tiga tahun melalui pendekatan rantai nilai berbasis pasar," jelas Kadis Kominfo Sudarman, Kamis (25/10).
Sejumlah program tersebut di antaranya, Progam Pengembangan UMKM Unggulan (PPUU). Untuk PPUU di tahun 2017 berdasarkan hasil pengumpulan data dan koordinasi dengan pemerintah daerah dan dewan kerajinan nasional Daerah komoditas PPUU yang dipilih yaitu tenun cual.
Tujuan PPUU tenun cual melalui pendekatan klaster di antaranya, menjaga dan menumbuhkan perekonomian masyarakat pelaku industri tenun cual serta melestarikan tenun cual sebagai identitas Bangka Belitung. Selain itu meningkatkan produksi dan produktivitas kain tenun cual dengan biaya lebih efisien dan meningkatkan nilai tambah.
Adapun tujuan lainnya, berkembangnya usaha tenun cual yang dapat meningkatkan perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Terdapat indikator digunakan mengukur tingkat keberhasilan kegiatan pengembangan sektor rill melalui pendekatan klaster.
Indikator tersebut yakni, peningkatan laba usaha UMKM, peningkatan penjualan, peningkatan penyerapan jumlah anggota/tenaga kerja, peningkatan akses kredit/pembiayaan peserta klaster terhadap kredit/pembiayaan perbankan.
Kegiatan ini juga ingin menciptakan rantai nilai berbasis pasar kegiatan usaha tenun cual dari hulu sampai hilir, di antaranya akses bahan baku (benang warna, benang emas dan motif), akses pengolahan, akses pasar, industry dan lembaga pembiayaan.
"Untuk pengembangan usaha tenun cual dimaksud, KPwBI Babel memberikan bantuan dana senilai Rp115.000.000 berupa sarana produksi pewarnaan, motif dan alat tenun bukan mesin (ATBM)," kata Kadis Kominfo Sudarman. (MC Babel/Huzari/HS/toeb)