:
Oleh MC PROV BANGKA BELITUNG, Rabu, 24 Oktober 2018 | 05:30 WIB - Redaktur: Tobari - 278
Pangkalpinang, InfoPublik - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Syahrudin membuka kegiatan Kampanye Gerbang Pembayaran Nasional ( GPN ) Batch 4, di Aula Tanjung Kelayang Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung, Selasa (23/10).
Kampanye GPN yang diinisiasi Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung merupakan upaya sebagai pemersatu Transaksi Pembayaran Nasional dan Penukaran Kartu berlogo GPN.
Kampanye ini merupakan rangkaian dari Pekan GPN yang juga melibatkan seluruh perbankan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung agar dapat membuka outlet/booth di Kantor Cabang dan kantor Cabang Pembantu Bank sebagai tempat penukaran kartu ATM/Debet berlogo GPN.
"Apresiasi yang sebesarnya kepada industri Perbankan di Bangka Belitung yang menunjukkan komitmen untuk mensukseskan Gerbang Pembayaran Nasional dengan melayani penukaran kartu ATM/Debet berlogo GPN di kantor bank masing-masing, kita menargetkan 2.500 beralih ke kartu berlogo GPN," ujar Tantan Heroika, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Syahrudin menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi sangat mendukung apa yang dilakukan pihak perbankan terhadap peralihan penerapan teknologi baru agar masyarakat dapat mengaplikasikan teknologi sebagai upaya efisiensi dan efektivitas transaksi keuangan.
Menurut Syahrudin, kemajuan teknologi merupakan suatu keniscayaan yang harus dihadapi. Selanjutnya perlu dibarengi dengan pemenuhan sumber daya manusia yang harus terlatih dan terdidik dalam mempercepat proses aliran pendanaan.
"Suatu sistem selalu berkembang. Apabila kita tidak mempersiapkan diri secara baik dan benar maka yang terjadi bukan mempercepat malahan akan dapat memperlambat sistem itu sendiri," katanya.
Di akhir acara Syahrudin menjelaskan dengan berlakunya Gerbang Pembayaran Nasional akan menciptakan suatu sistem efisiensi pembayaran serta memperkuat pertahanan ekonomi nasional. (MC Babel/erwin/Hs/toeb)