Perjuangan Zaiwan Sang Pahlawan Hutan Pelawan

:


Oleh MC PROV BANGKA BELITUNG, Selasa, 23 Oktober 2018 | 15:48 WIB - Redaktur: Tobari - 873


Bangka Tengah, InfoPublik - Salah satu destinasi wisata menarik di Kepulauan Bangka Belitung adalah Hutan Pelawan yang berlokasi di Desa Namang Kecamatan Namang Kabupaten Bangka Tengah. Kawasan hutan ini didominasi oleh pohon pelawan, yakni pohon berkayu merah yang kini mulai langka di Pulau Timah.

Namun siapa sangka, di balik keberadaan Hutan Pelawan ada sosok “pahlawan” yang merintis objek wisata ini sejak  28 Mei 2008 lalu dengan susah payah. Dia adalah H. Zaiwan, warga yang juga mantan Kades Desa Namang kelahiran 15 Agustus 1979.

Awalnya Zaiwan berpikir bagaimana upaya menyelamatkan hutan desa yang masih dipenuhi kayu jenis pelawan. Padahal di kawasan itu banyak mengandung timah.

“Terus terang saya pernah ditawari untuk membuka lahan penambangan timah di lokasi Hutan Pelawan saat ini. Untung saja, saya tidak tergoda untuk menerima tawaran itu sehingga hutan desa bisa terus lestari hingga anak cucu nanti,” ujar Zaiwan, Selasa (16/10).

Bahkan ia sering berjibaku mengusir orang-orang yang mau membuka tambang timah ilegal di sekitar kawasan Hutan Pelawan. ia tidak takut dan terus mengusir mereka agar tidak merusak hutan di desa kami.

"Apalagi kami sudah komit untuk menjadikan Hutan Pelawan sebagai objek wisata sekaligus hutan untuk masa depan anak cucu kami nanti,” kata Zaiwan anak dari H. Romlan dan Hj. Zainab ini.

Zaiwan semakin semangat membuka Hutan Pelawan karena banyak potensi yang terkandung di dalamnya. Selain dipenuhi pohon pelawan, ternyata banyak pula berkembang biak lebah yang menghasilkan madu pahit.

Ini terjadi karena lebah-lebah itu mengisap serbuk bunga pohon pelawan sehingga madu yang dihasilkan rasanya pahit dan jarang terdapat di daerah lainnya.

Menurut Zaiwan, di Hutan Pelawan ini juga tumbuh subur jamur pelawan yang lumayan enak untuk menjadi teman atau pelengkap lauk makan nasi. Uniknya jamur ini tumbuh bila malam harinya ada hujan petir di kawasan hutan tersebut.

Kini, berbagai inovasi terus dilakukan Zaiwan dan pengelola Hutan Pelawan. Bersama Pemkab Bangka Tengah dan pihak lainnya mereka menawarkan paket wisata menarik di lokasi Hutan Pelawan.

“Paket itu antara lain  memanen kulat pelawan, lebah madu, penyediaan tempat menginap wisatawan, dan paket sehari menjadi petani lada,” kata Zaiwan yang juga membuka Toko  “Pelawan” di Desa Namang yang menjual aneka produk Hutan Pelawan seperti madu pelawan, kulat pelawan, teh pelawan, beras merah, serta lada putih dan hitam.

Selain itu akan dikembangkan pula wisata menikmati langsung buah-buahan segar dari hutan yang ada di kawasan Hutan Pelawan. “Wisata ini adalah wisata Hutan Kelekak yang artinya Kelak Untuk Ikak, berupa kebun buah-buahan yang bisa dinikmati masyarakat hingga sampai anak cucu nanti,” kata Zaiwan. (MC Babel/Irwanto/Hasan/Hs/toeb)