:
Oleh MC PROV BANGKA BELITUNG, Selasa, 23 Oktober 2018 | 15:21 WIB - Redaktur: Tobari - 666
Bangka Barat, InfoPublik - Ketua Dekranasda Bangka Belitung Melati Erzaldi mensupport industri rumahan tenun cual asal Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
Selain mencarikan mitra kerja, pengrajin cual didatangi dan diajak berbincang guna mengetahui persoalan dalam pengembangan sektor industri rumahan satu ini.
Bekerja sama dengan pihak Bank Indonesia (BI), pengrajin diberikan pelatihan dan workshop cara membuat kain cual menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Pasalnya selama ini, pembuatan cual khas Muntok masih menggunakan tenaga manusia, sehingga pengerjaan satu produk cual membutuhkan waktu cukup panjang.
Lain halnya ketika menggunakan ATBM. Jika menggunakan alat ini, maka dalam satu bulan puluhan lembar kain cual bisa didapatkan pengrajin. Keberadaan ATBM ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pengrajin, selain itu lokasi proses pengerjaan tenun cual bisa dijadikan sebagai destinasi wisata.
"Carikan tempat yang bagus untuk pengerjaan kain cual menggunakan ATBM ini. Sehingga ini bisa menjadi destinasi tujuan wisata baru di Kota Muntok. Hal ini tentunya dapat memberi manfaat bagi Kabupaten Bangka Barat," kata Melati Erzaldi saat melihat proses pembuatan kain cual di UPT Pasar Muntok, Selasa (23/10).
Sementara di lokasi berbeda, Melati Erzaldi menyempatkan diri melihat proses pewarnaan kain cual. Saat berada di lokasi tersebut, pengrajin disarankan untuk memperhatikan kelestarian lingkungan. Limbah usai proses pewarnaan kain hendaknya dapat dikelola secara baik, sehingga tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
Saran Ketua Dekranasda Bangka Belitung ini mendapat tanggapan positif dari Magdalena salah satu pengrajin cual Muntok. Ia menyatakan siap mengolah limbah secara baik. Mengenai lokasi pengolahan limbah tersebut akan menggunakan sebidang lahan di belakang rumahnya.
"Lahan bagian belakang rumah saya masih cukup luas. Untuk pengolahan limbah usai pewarnaan kain cual ini, akan dilakukan di lahan tersebut," ungkapnya meyakinkan Melati Erzaldi.
Sementara Konsultan Pengembangan UMKM dari Bank Indonesia Wili menjelaskan, sekarang sudah ada lima unit ATBM untuk membantu pengrajin cual Muntok, Kabupaten Bangka Barat, meningkatkan produksinya. Kualitas cual yang dikerjakan menggunakan ATBM jauh lebih baik jika dibandingkan dengan cara pengerjaan konvensional.
Sedangkan untuk kuantitas, tentunya produksi menggunakan ATBM akan lebih banyak jika dibandingkan dengan pengerjaan cara lama. Selain itu, kualitas cual juga menjadi berstandar nasional. (MC Babel/toeb)