:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Kamis, 11 Oktober 2018 | 11:08 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 2K
Taman Indonesia Kaya di Kota Semarang, Jawa Tengah dibuka Rabu (10/10) malam. Taman yang sebelumnya bernama Taman KB tersebut akan menjadi panggung kreativitas seni pertunjukan di Kota Semarang. Diharapkan, iklim berkesenian terus tumbuh.
Wakil Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan, Taman Indonesia Kaya akan menjadi tempat anak-anak muda untuk berkreasi. “Di zaman milennial seperti ini, anak muda senang beraktivitas di ruang terbuka. Di Taman Indonesia Kaya ini, mereka bisa berkegiatan positif,” katanya.
Hevearita menambahkan, segala kegiatan terkait seni dan budaya boleh dilakukan di Taman Indonesia Kaya, terkecuali musik rock dan dangdut. Sebab, dikhawatirkan jumlah massa tidak akan terkendali. Adapun pengelolaan, untuk tahap awal masih akan dilakukan pihak Bakti Budaya Djarum Foundation.
Taman Indonesia Kaya merupakan buah kerja sama Bakti Budaya Djarum Foundation dan Pemkot Semarang. Bertempat di Jalan Menteri Supeno, Semarang, taman tersebut dibangun dalam waktu 11 bulan. Taman Indonesia Kaya merupakan hibah Djarum Foundation kepada Pemkot Semarang.
Taman tersebut memiliki sejumlah fasilitas antara lain panggung budaya dua sisi, Taman Pandawa Lima, pelataran penikmat seni, amphitheater, area hijau, gerbang mural, dan air mancur menari. Adapun daya tampung penonton berkisar 1.000-1.500 orang. Para pengunjung pun dapat berswafoto di sejumlah titik.
Menurut Hevearita, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Semarang juga akan terlibat dalam pengaturan area di sekeliling taman. Adapun para pedagang saat ini masih menunggu pembangunan shelter di sisi utara taman. “Nantinya, mulai jualan pukul 16.00, pukul 23.00 harus sudah selesai,” ujar Hevearita.
Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian, menuturkan, ini merupakan ruang publik pertujunkan seni kedua yang didirikan Djarum, setelah Galeri Indonesia Kaya di Jakarta. Semarang dipilih karena merupakan kota besar terdekat dari daerah asal Djarum, yakni Kudus.
Renitasari menambahkan, tujuan utama Bakti Budaya Djarum Foundation dalam membangun panggung seni pertunjukan ialah pemberdayaan. “Karena akan melibatkan banyak orang, seperti penyanyi, penari, penata kostum, multimedia dan lainnya. Kami cari satu pintu untuk pemberdayaan,” ujarnya.
Adapun jenis seni yang akan disajikan yakni tradisional dan kontemporer. Menurut Renitasari, hal tersebut dilakukan agar tradisional tetap digemari. Dengan ditambah bumbu kontemporer, diyakini, para anak muda zaman millennial akan terus tertarik, serta ikut melestarikan kebudayaan Indonesia.
Presiden Direktur Djarum Foundation Victor Rachmat Hartono menuturkan, Taman Indonesia Kaya juga merupakan upaya memperkenalkan kebudayaan Indonesia bagi masyarakat. “Khususnya bagi generasi muda, agar tidak kehilangan identitasnya sebagai anak bangsa Indonesia,”tuturnya.(MC.Kota Semarang/Eyv)