:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Kamis, 4 Oktober 2018 | 08:58 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 623
Semarang, InfoPublik - Wakil Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau sering disapa Ita melakukan tinjauan perkembangan revitalisasi Kota Semarang.
Saat ini, Kota Lama masih dalam proses pembangunan yang sedikit mengalami keterlambatan. Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau sering di sapa Ita melakukan tinjauan perkembangan revitalisasi Kota Semarang, Rabu (3/10).
Saat diwawancarai, ia membenarkan pernyataan adanya sedikit keterlambatan pembangunan dikarenakan hal penataan pendestrian jalan - jalan di Kota Lama yang semula paving akan diganti dengan andesit serta penyesuaian jarak tau nap jalan.Oleh karena itu membutuhkan waktu untuk dipertimbangkan oleh pihak terkait. “Sudah disepakati, sudah clear sehingga ini sudah mulai dijalankan dari Letjen Suprapto ketempat - tempat yang lainnya,” tuturnya.
Tidak semua pendestrian jalan akan diganti menjadi andesit, namun hanya beberapa bagian saja. Awalnya 70% jalan akan di paving dan 30% diganti andesit. Namun karena ada Menteri PUPR datang meninjau dan ada perubahan desain sehingga ada perubahan prosentase menjadi 50% untuk jalan - jalan yang ada diluar dan 50% yang ada di dalam adalah andesit.
Wakil Wali kota juga menghadirkan ahli Landscape untuk memandu proses pembangunan Kota Lama. “Saya juga mengundang ahli Landscape untuk dipadu dengan arsiteknya Andi, sehingga nanti tidak membuat dua kali kerja seperti pengalaman kemarin”, ujarnya.
Ia mencontohkan seperti pemilihan tentang penataan yang lebih detail misalnya pemilihan pohon untuk jalan besar atau bunga - bunga yang bagus dan kuat untuk cuaca panas seperti di Semarang.
Mengantisipasi musim penghujan Ita mengatakan bahwa dari pihak perencana sudah menyiapkan kolam retensi mberok dengan menyiapkan pompa - pompa sehingga ketika hujan datang airnya bisa langsung disedot dan disalurkan ke kali Semarang. Selain hal tersebut Ita juga menyerahkan bagaimana cara kontraktor untuk mencari solusi proses pembangunan yang berlangsung ketika musim penghujan tiba.
“Pada saat hujan ini mereka akan terkendala mungkin, nanti modelnya seperti apa itu adalah tanggung jawab dari kontraktor tapi kami harap tidak akan ada istilah terhambat karena seperti ini,”ucapnya.
Ita menegaskan bahwa bulan desember Jalan Letjen Suprapto akan selesai pembangunan. Namun, untuk jalan - jalan lainnnya di Kota Lama membutuhkan waktu dua sampai tiga bulan untuk penyelesaian pembangunannya.
Dimas Yuda Pradipta selaku Staf Personal Manager PT Abipraya juga membenarkan perubahan desain berpengaruh terhadap jadwal pekerjaan dan membutuhkan konsolidasi dengan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) yang akan dilaksanakan di bulan Oktober. “Jadi kita juga minta pendampingan terkait masalah penambahan ini karena berpengaruh sekali kepada schedule”tuturnya.