:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Kamis, 4 Oktober 2018 | 08:54 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 532
Semarang terpilih menjadi salah satu nominasi Kota Layak Pemuda, sebuah penghargaan yang digagas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM) Kota Semarang yang memiliki segudang kegiatan kepemudaan, menjadi salah satu obyek kunjungan tim Kemenpora yang melakukan penilaian di Kota Lunpia, Rabu (3/10).
Psikolog RDRM Kota Semarang Dinar Wukirsari SPsi MPsi mengaku optimis Semarang bisa meraih predikat Kota Layak Pemuda.
''Kami harus optimis bisa meraih predikat itu (Kota Layak Pemuda- ), melihat RDRM Semarang yang memiliki segudang kegiatan kepemudaan. Kami aktif menyosialisasikan dan ikut menyukseskan konsep Pemuda hebat,'' kata Dinar disela-sela kunjungan tim Kemenpora yang didampingi Dinas Pemuda Olahraga (Dinpora) Semarang di RDRM. Pemuda harus memiliki target, kehidupan kelak bagaimana, harus ada tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang.
Selain itu, bagaimana mengatur manajemen waktu, diri sendiri, dan konflik. Kategori pemuda ini mulai usia 16- 30 tahun. Menurut Dinar, ada juga relawan dan konselor teman sebaya yang bisa memfasilitasi dan mengajarkan pemuda Semarang untuk bisa melakukan konseling dengan teman-temannya. ''Kami membekali konselor dengan teknik mengenali diri, bagaimana jadi pendengar baik, berikan nasihat bermanfaat untuk mereka, serta praktik konseling di car free day (CFD).
Tim Kemenpora yang hadir di antaranya Asisten Deputi Standarisasi dan Infrastruktur Pemuda, Zainal Aminin didampingi Kabid Pemberdayaan Pemuda, Dinpora Kota Semarang Nani Indarwati. Menurut Zainal, ada 514 kabupaten/ kota yang awalnya mengikuti seleksi administrasi. Semarang ini termasuk satu dari 30 daerah yang mengikuti penilaian kategori Kota Layak Pemuda.
''Bagaimana dukungan pemerintah daerah, kepeduliannya terhadap pemuda, kebijakan anggaran, fasilitas sarana prasrana, kegiatan kepemudaan, bantuan pelatihan akan dilihat dan jadi obyek penilaiannya,'' ungkapnya. Harapannya, anak muda kedepan melalui ajang ini bisa memiliki jiwa kebangsaan, peduli kepada masyarakat, dan berjiwa kewirausahaan. Setelah Semarang, tim akan ke Lhokseumawe, Aceh, Kepulauan Aru dan Tidore, serta Maluku.