:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Jumat, 21 September 2018 | 20:47 WIB - Redaktur: Tobari - 403
Sumbawa Barat. InfoPublik - Perkembangan narkoba jenis baru di kalangan masyarakat yang dikemas dalam berbagai bentuk seperti supplement, obat kecantikan, makan ringan, dan lain sebagainya kian hari kian sulit untuk diidentifikasi.
Kecendrungan perilaku di kalangan pemuda saat ini menggunakan obat-obatan legal yang di racik dengan obat-obatan lainnya sehingga menimbulkan penyimpangan dan penyalahgunaan obat-obatan di masyarakat.
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dalam fungsinya Pemberantasan Penggunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) berusaha menekan pendistribusian dan penggunaan Narkoba yang terjadi di KSB.
"Ketika ada kebutuhan, maka di situlah akan ada distribusi Narkoba. Aspek ekonomi juga bisa memicu seseorang untuk mengedarkan narkoba, inilah yang harus kita perhatikan," kata Kepala BNNK Sumbawa Barat, AKBP. Hurri Nugroho, S.H., M.H., Saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (21/9).
Hurri menambahkan, BNN tidak mungkin mampu memberantas narkoba sendiri, semua pihak tentunya ikut ambil andil dalam hal ini. Tapi yang lebih berperan aktif dalam pengawasan narkoba adalah BNN, Maka diharapkan dengan terjalinnya silaturrahmi seperti ini mampu meningkatkan kerjasama antara BNN dan pihak-pihak terkait lainnya.
Selain itu, banyak persepsi di masyarakat bahwa pengguna Narkoba selalu dianggap kriminal, kata Hurri, yang sebenarnya ada beberapa tingkatan dari pengguna Narkoba, ada yang mencoba, ada yang ketagihan, ada yang mengedar sampai pada tingkatan bandar.
Pengguna narkoba tidak secara serta merta divonis sebagai tersangka, namun dapat dikategorikan sebagai korban dan tentunya akan tetap dilakukan rehabilitasi. Tetapi jika para penyalahguna narkoba tersebut tertangkap tangan sedang memakai atau mengedarkan maka akan langsung ditindak sesuai hukum yang berlaku.
"Rehabilitasi juga tidak sembarangan Karena selain BNN, ada tim assesmen khusus terpadu yang menanganinya. Setiap tahun grafik penindakan dan penangkapan semakin banyak tetapi kenapa justru penggunanya dan pengedaran Narkoba juga semakin meningkat. ini perlu diwaspadai." kata Hurri.
Mari kita mengkoreksi diri sendiri apakah kita sudah menjaga lingkungan keluarga kita dari bahaya narkoba, kalau kita bisa menjaga maka narkoba ini tidak akan masuk.
Dari data yang sudah direhabilitasi oleh BNN, sebanyak 22 orang di KSB telah dan sedang dalam proses rehabilitasi. Dalam proses rehabilitasi tersebut BNN akan menggandeng dan bekerjasama dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, BNNK juga telah menjalin kerjasama dengan Pondok Al Ikhlas.
Intinya, kita sepaham dulu bahwa, ini untuk menyatukan pemahaman dan mencegah bersama peredaran Narkoba yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat. Hurri juga berharap dapat mensinergikan kegiatan yang akan dilakukan BNN nantinya mendapat dukungan penuh dari lembaga-lembaga terkait lainnya.
BNNK telah mengadakan kegiatan Pengembangan Kapasitas P4GN di lingkup Pemerintahan dan pendidikan yang dilakukan berturut-turut selama dua hari 19-20 September 2018 di Kedai Sawah Kompleks Kemutar Telu Center KSB. Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Kepala Seksi P2M Zakariyah.
Acara diisi oleh beberapa pemateri di antaranya Kepala BNNK Sumbawa Barat AKBP Huri Nugroho S.H M.H., Kasat Res Narkoba Mulyadi S.Sos yang memaparkan tentang narkoba dalam pandangan hukum, Perwakilan Dinas Kesehatan Dr. Hj Dwi M.PH tentang penyalahgunaan narkoba ditinjau dari aspek medis.
Sementara, Kabid Rehab dan Pelayanan Dinas Sosial, Suryaningsih S,Sos, Kasi Perundang-undangan Bagian Hukum Setda M.Imron Rohawan, S.H MKN, dan Seluruh perwakilan guru se Kab. Sumbawa Barat dan Seluruh perwakilan OPD KSB.
Kedepannya, BNNK akan membentuk Tim Pencegahan P4GN tentunya bekerjasama dengan beberapa stakeholdes. Tim ini nantinya yang akan bergerak di lapangan untuk melakukan kegiatan P4GN tersebut. (MC Sumbawa Barat/feryal/tifa/rangga/toeb)