:
Oleh MC KAB JEPARA, Kamis, 13 September 2018 | 16:12 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 505
Jepara, InfoPublik - Menunjang kegiatan pertanian di wilayah Desa Ketilengsingolelo Kecamatan Welahan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun rumah pompa dan fasilitas lainnya bagi para petani di desa tersebut. Bangunan diresmikan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, Rabu (12/9), dengan menandatangani batu prasasti dengan didampingi Anggota BPK RI Rizal Jalil, Komisi XI DPR RI Fathan dan para pejabat terkait.
Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, merasa bersyukur dengan diberikan bantuan tersebut untuk kebutuhan para petani di Desa Ketilengsingolelo. Bupati berharap, bantuan rumah pompa ini, tidak hanya berhenti disini, namun juga dibangun di tempat lain.
“Untuk di Jepara, permasalahan kesulitan air pertanian tidak hanya di Kecamatan Welahan, namun juga wilayah/kecamatan lain juga membutuhkan,” kata bupati.
Saat ini, para petani di Jepara menghadapi musim kemarau panjang. Dimana mereka sedang kesulitan mendapatkan air untuk irigasi atau mengairi sawah. Dengan adanya bantuan rumah pompa ini, dapat membantu mereka (red,petani), khususnya yang berada di sekitar Desa Ketilengsingolelo.
“Dengan dialirkannya air dari rumah pompa ini kesawah, saya berharap tidak hanya satu atau dua kali tanam, namun bisa tiga kali dalam setahun, sehingga hasilnya dapat maksimal,” tuturnya.
Dikatakan bupati, beberapa desa yang membutuhkan suplay air untuk pertanian diantaranya yaitu, Desa Gedangan dan Ujung Pandan Kecamatan Welahan, Desa Sowan Kidul Kecamatan Kedung, Jerukwangi Kecamatan Bangsri, Kancilan dan Tubanan di Kecamatan Kembang, hingga Desa Karimunjawa.
“Ada sekitar 26.525 hektar sawah di Jepara,” kata dia.
Kementrian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana membangunkan satu unit pompa, 1 unit rumah, 1 unit generator set 30 KVA, 1 unit pompa submersible Kap.15lt/dt, jaringan perpipaan PVC 6 inch sepanjang 1.538 memetr dan 16 buah box bagi. “untuk debit yang diproduksi sekitar 15 liter/detik.
Dikatakan rumah pompa ini, akan melayani areal irigasi warga. Ada sekitar 34 Hektar lahan pertanian yang akan terlayani dengan sistem buka tutup. Sedangkan untuk pengembangan kedepan, akan dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan air baku bagi 300 Kepala Keluarga. Para petani, juga sudah diberi pelatiha untuk mengoperasionalkan termasuk membuka dan menutup box air.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Achid Setyawan mengatakan, saat ini para petani di Kabupaten Jepara tengah memasuki masa tanam ketiga atau tutup tanam. Saat ini masih ada sekitar 1.500 hektar lahan tanam aktif. Harapannnya, sampai dengan bulan Oktober mendatang bisa mencapai 2000 sampai 2500 kektar.
“Untuk tahun depan, baru diberlakukan sistem tumpangsari,’ tuturnya. (DiskominfoJpr/Dian).