:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Jumat, 7 September 2018 | 06:02 WIB - Redaktur: Tobari - 296
Sumbawa Barat. InfoPublik - Perkembangan penanganan bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Pulau Sumbawa, mendapat perhatian khusus dari Wakil Ketua DPR RI, H. Fahri Hamzah. Ia mengaku terus memantau dan mendesak Pemerintah Pusat untuk bertindak maksimal dalam menangani bencana di KSB.
Dalam sambutannya saat menyambut kedatangan H. Fahri Hamzah dan Nurdin Ranggabrani di Posko Induk Kantor Badan Penanggulangan Bencana, Rabu (5/9), Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H Musyafirin, MM memaparkan apa yang telah terjadi dan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam penanganan bencana Gempa Bumi.
"Laporan ini mungkin akan menjadi bahan Bapak nantinya untuk mengambil kebijakan bersama Pemerintah Pusat dalam mempercepat penanganan bencana ini." kata Bupati membuka agenda pertemuan yang dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan para Kepala SKPD.
Dalam masa pemulihan ini Pemda telah melakukan upaya pembersihan, lanjut Bupati, dengan menggerakkan tim BKO 200 personil dari TNI, ASN, Satpol PP dan Polri sebanyak 50 personil.
Kegiatan pembersihan setiap hari dilakukan di 7 titik dengan melakukan pembongkaran rumah penduduk, pembongkaran fasilitas umum, pembersihan dan pembangunan sekolah darurat dengan kekuatan 300 personil gabungan per titik.
"Kementerian PU PR mungkin belum bisa membangun infrastruktur dalam waktu dekat, khususnya bangunan sekolah. Jadi kami telah membangun sekolah sementara agar anak-anak bisa melakukan kegiatan belajar dan mengajar walaupun dalam keadaan darurat," kata Bupati.
Bupati beserta jajaran juga tetap melakukan rapat evaluasi tentang kegiatan yang telah dilakukan dan merencanakan kegiatan lanjutan yang dilakukan esok harinya.
Sementara distribusi logistik yang sifatnya mendesak terus dilakukan di posko-posko kecamatan dan telah dipastikan sampai kepada warga. Bantuan dari Presiden RI juga langsung didistribusikan kepada warga.
"Masyarakat menitip salam kepada Pemerintah Pusat dan kepada Presiden Jokowi, agar mereka bisa cepat pulang ke rumah masing-masing karena jika warga masih berada di pengungsian pada kondisi cuaca yang mulai memasuki musim penghujan maka akan timbul masalah yang lebih besar lagi," kata Bupati.
Pemda berusaha melakukan percepatan pendataan, verifikasi dan pembersihan walaupun sejauh ini belum ada kejelasan kapan pemerintah akan membangun kembali rumah warga.
Sementara itu, H. Fahri Hamzah dalam sambutannya mengatakan, dirinya memang sedikit agak keras dan akan terus keras, agar Pemerintah Pusat mau bergerak.Ia ingin Pemerintah bergerak cepat untuk memulihkan keadaan masyarakat di seluruh NTB, khususnya di KSB.
"Kemarin saya mengumpulkan masyarakat dan pejabat pemerintah dalam satu diskusi, dari Kementerian Sosial, BNPB,dan PU PR untuk menagih kongkritisasi dari pelaksanaan rekonstruksi dan rehabilitasi dipercepat," tuturnya. Karena masa tanggap darurat dianggap telah selesai, maka tahapan berikutnya adalah rekonstruksi dan rehabilitasi.
Setelah acara penerimaan usai, H. Fahri Hamzah diajak ke Desa Lamunga Kecamatan Taliwang untuk melihat secara langsung dampak Gempa Bumi.
Di depan warga Desa Lamunga H. Fahri mengatakan bahwa dirinya telah menuntut satu penyelesaian sistematis dan komprehensif dari Pemerintah Pusat supaya membuat regulasi yang bisa mempercepat penanganan bencana khususnya di Pulau Sumbawa, karena Pulau Sumbawa punya jarak administrasi yang cukup panjang.
Salah satunya adalah dengan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa, agar dalam situasi-situasi seperti ini penyelesaian penanganan bencana bisa lebih efektif.
"Saya sudah sampai disebut cerewet oleh Pemerintah Pusat, karena sebagai pimpinan DPR tidak saja memakai jalur resmi ketika rapat DPR tetapi juga saya sibuk berkomentar di media massa dan sosial media," kata H. Fahri.
Kunjungannya diakhiri dengan sholat maghrib berjamaah dan makan bersama warga di Desa Meraran Kecamatan Seteluk. (MC Sumbawa Barat/Feryal/tifa. Dok. Rangga/toeb)