:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Jumat, 31 Agustus 2018 | 08:07 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 282
Sumbawa Barat, InfoPublik - Pasca terjadinya Gempa 7.0 SR di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Provinsi Nusa Tenggara Barat yang merenggut korban jiwa dan mengakibatkan ribuan rumah rusak, Pemerintah Sumbawa Barat merespon kejadian tersebut dengan melakukan penanganan ekstra, cepat, dan maksimal.
Dalam penanganan pasca Gempa Bumi tersebut Bupati KSB menekankan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KSB untuk cepat menangani warga terdampak dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. TNI dan Polri juga telah membantu Pemda dalam pelayanan publik dan menjaga keamanan serta membantu kesulitan warga terdampak Gempa.
Sejauh ini Pemda Sumbawa Barat telah melakukan berbagai cara dalam menangani masalah yang muncul di masyarakat pasca terjadinya bencana. Pihak terkait di bawah komando Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai Pusat Komando yang ditunjuk oleh Bupati Sumbawa Barat juga telah memberikan yang terbaik. Dari pendataan korban terdampak hingga pelayanan publik, pelayanan kesehatan hingga pelaksanaan pendidikan darurat.
BPBD KSB juga telah mendistribusikan logistik ke semua kecamatan terdampak gempa secara merata dan proposional.
"Penuhi kebutuhan yang mendesak, pembuatan MCK dan pelayanan kesehatan harus benar-benar terus dipastikan maksimal. Yang paling penting penanganan darurat di sektor pendidikan dan kesehatan juga harus terus berjalan. Logistik yang ada saat ini benar-benar diatur karena ini akan berjalan lama dan memakan waktu berbulan-bulan." tutur Bupati KSB Musyafirin dalam rapat evaluasi penanganan bencana Gempa Bumi di Posko induk kantor BPBD KSB, Selasa (28/8/2018).
Bupati juga berharap sektor pendukung seperti penyediaan bahan bakar minyak untuk mobilisasi mobil operasional dan alat berat tidak mendapat kendala apapun sehingga proses penanganan bencana ini lancar. Mobil tangki dan pendistribusian air bersih yang mengisi tandon-tandon di pengungsian juga harus dipastikan tetap berjalan.
"Secara umum penanganan dipengungsi walau dengan keterbatasan tetapi sudah cukup bagus, semua sektor harus berjalan dan dievaluasi agar kita mengetahui kebutuhan warga di pengungsian terpenuhi," katanya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Barat selaku Ex Officio Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KSB Abdul Azis dalam laporannya menjelaskan bahwa semuanya berjalan baik, dari proses pendidikan yang telah mulai sejak hari Senin 27 Agustus 2018, pembanguanan MCK oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataann Ruang (PUPR), pendistribusian air bersih, pendistribusian logistik, penempatan tandon air, pelayanan kesehatan lapangan, Trauma Healing sampai pada pembersihan puing bangunan semuanya berjalan dengan baik.
"Saya menekankan kepada semua organisasi Perangkat Daerah yang mendukung penanganan bencana gempa bumi ini agar memastikan semuanya berjalan dengan baik, begitu juga pelayanan publik pada semua kantor pemerintahan harus tetap memberi pelayanan kepada masyarakat," tutur H. A. Azis.
Terkait dengan pengungsi, lanjut H. A. Azis, berdasarkan data sementara warga terdampak yang totalnya mencapai belasan ribu pengungsi, agar pelayanan tetap berjalan dengan baik seperti kebutuhan logistik, air bersih, ketersediaan MCK, jaringan listrik dan jaringan telepon.
"Terkait dengan keberadaan tandon, kami akan evaluasi secara khusus, terkait logistik selama penetapan tanggap darurat mulai dari tanggal 20 sampai tanggal 24 agustus 2018, distribusi logistik berupa beras, mie instan, telur, selimut, tarpal dan air mineral sudah didistribusikan terutama terhadap kecamatan yang terparah seperti Kecamatan Poto Tano, Seteluk, Taliwang, Brangrea dan kecamatan lainnya dalam lingkup pemda KSB," katanya.
Sementara untuk penanganan rekonstruksi bangunan yang mengalami kerusakan yang dimulai dengan pendataan, verifikasi, pembersihan puing bangunan, H. A. Azis melaporkan bahwa akan melakukan pembersihan di kecamatan secara bertahap dengan sasaran rumah-rumah penduduk, fasilitas umum, masjid dan rumah ibadah lainnya. Pembersihan tersebut akan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN), Anggota PDPGR, Masyarakat setempat, Anggota TNI dan Polri. Dukungan alat berat dari Dinas PUPR serta alat berat yang didatangkan dari PT AMNT. (MC Sumbawa Barat/Feryal/tifa. Dok. Rangga/Vira)