:
Oleh MC KAB ENREKANG, Senin, 27 Agustus 2018 | 12:50 WIB - Redaktur: Kusnadi - 521
Enrekang, InfoPublik - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang Arsil Bagenda mengatakan rehabilitasi hutan yang rusak di Kabupaten Enrekang harus dilakukan secepat mungkin, mengingat hutan-hutan di Enrekang tersebut perannya sangat vital sebagai penyangga ketersediaan air Sungai Saddang.
Salah satu sungai yang berhulu di Pegunungan Latimojong, Kabupaten Enrekang, merupakan sumber pemasok irigasi teknis seluas lebih dari 60.000 hektare pada daerah tetangga kabupaten Enrekang, yakni Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Pinrang.
“Dari seluas 87.000 hektare lebih luasan hutan yang ada di Kabupaten Enrekang, terdapat lebih dari 30.000 hektare yang kini dalam kondisi rusak dan memerlukan upaya rehabilitasi. Ini untuk menjaga tetap produktifnya ribuan hektare sawah,” kata Arsil bagenda, usai menghadiri RPJMD 2018-2022 di Ruang Rapat Asisten II Setda Enrekang di Enrekang, Senin (27/08)
Beragam upaya telah dilakukan oleh pihak Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang untuk melakukan pelestarian serta rehabilitasi terhadap hutan yang rusak tersebut, seperti pembinaan terhadap pengelolaan dan pemanfaatan hutan kepada masyarakat yang berdiam di sekitar hutan.
Terutama menyangkut cara merehabilitasi lahan hutan yang rusak, melakukan penghijauan dan perlindungan terhadap hutan sebagai penampung air bagi sumber mata air untuk pengairan, pembangkit tenaga listrik, maupun untuk kebutuhan air minum.
Untuk itu pula, diaktifkan kelompok-kelompok tani yang dapat menopang kesadaran dan parsitipasi aktif masyarakat dalam menjaga dan melestarikan hutan. Sudah ada sekitar 250 hektare hutan penyangga sumber air di Kecamatan Buntu Batu, Baroko, dan Maiwa yang berada dalam pengawasan langsung dari sejumlah kelompok tani. (McEnrekang/Kus)