:
Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Senin, 27 Agustus 2018 | 05:57 WIB - Redaktur: Tobari - 327
Sumbawa Barat. InfoPublik - Setelah berkontribusi dalam penanganan darurat korban pasca Gempa Bumi Lombok, kini Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) hadir di Kabupaten Sumbawa Barat. Kehadirannya adalah untuk membantu warga korban gempa yang ada di Sumbawa Barat.
"Kami datang untuk kemanusiaan, membantu warga terdampak gempa bumi disini," ungkap Assasemet Bencana dan Team Rescue BSMI, Wahied Alfin di posko induk tanggap darurat bencana KSB, Minggu (26/8).
Kedatangan para relawan dari BSMI tersebut langsung diterima oleh Dandim 1628/Sumbawa Barat, Letkol Czi Eddy Oswaronto, S.T., Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika KSB, Drs. Burhanuddin, M.M., dan Kepala Bidang kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hendra Adi Winata.
Dalam kegiatannya nanti, Wahied menjelaskan, akan memberikan pelayanan kesehatan dan trauma healing kepada warga terdampak.
Selain trauma healing, BSMI juga akan memberi semangat kepada para tim medis yang menjadi korban dampak Gempa sehingga para medis tersebut bisa kembali melakukan tugasnya sebagai medis. BSMI juga akan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan tim medis yang ada di masing-masing lokasi terdampak.
"Masa tanggap bencana mungkin singkat, namun masa recovery atau masa pemulihan akan berlangsung lama, karena menyadarkan masyarakat untuk benar-benar sadar bahwa bencana ini sudah berakhir itu sangat sulit," tuturnya.
Pihak BSMI telah membangun tenda central di Tana Mira lokasi sekitar RSUD Asyifa KSB, tenda tersebut digunakan lebih kepada pelayanan logistik, untuk pelayanan kesehatan dan trauma healing pihaknya akan menggunakan cara Mobile Klinik yakni bergerak ke lokasi-lokasi terdampak gempa. BSMI akan memberikan layanan pengobatan umum, pemeriksaan gigi, dan Trauma Healing.
Sesuai dengan petunjuk dari Dandim 1628/Sumbawa Barat dan Kadis Kominfo, lokasi yang akan menjadi sasaran BSMI nantinya adalah titik pengungsian yang terjauh dengan lokasi RSUD dan Puskesmas Kecamatan di Kecamatan terparah dampak gempa.
Yaitu Desa Seran, Desa Rempe, desa Tua nanga, Kuang Busir dan Mantar. Desa-desa yang terjauh dan sulit diakses tersebut rentan diserang berbagai macam persoalan kesehatan dan umumnya mengalami trauma berat. (MC Sumbawa Barat/feryal/tifa/toeb)