:
Oleh MC KAB LAMPUNG TIMUR, Senin, 20 Agustus 2018 | 10:50 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 1K
Sekampung Udik, InfoPublik - Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim melepas keberangkatan 31 truk pengibar bendera sebanyak 1001 dari halaman Pemkab, rombongan bergerak konvoi secara perlahan sehabis upacara bendera memperingati HUT RI ke 73 di lapangan Desa Mengandungsari sekitar pukul 10.00 WIB lalu truk bermuatan bendera merah putih itu menuju halaman Pemkab Lampung Timur untuk dimulai, (17/08/2018).
Melewati jalan lintas Timur tembus jalan raya Kecamatan Margatiga, diperbatasan Kecamatan rombongan sopir disambut arakan warga pengendara motor yang antusias hingga berkumpul kembali di lapangan Desa Mengandung Sari kecamatan Sekampung udik.
Ketua Paguyuban Pengemudi Mengandung Sari (PPMS) Supriyono mengatakan, pemecahan rekor pengibaran 1001 bendera ini merupakan inisiatif anggota PPMS sejak setahun terakhir. Seluruh anggota PPMS secara bersama menggalang dana pribadi untuk mensukseskan acara tersebut, selain itu warga sekitar turut membantu swadaya agar kegiatan tersebut meriah.
"Semua Ini dana dari kami, dan tidak ada muatan politik apapun, kenapa kami adakan hari ini supaya bersamaan dengan moment peringatan HUT RI yang ke 73," ujar Supriyono.
Sementara Kepala desa Mengandung Sari Ahmad mengatakan suksesnya pemecahan rekor ini tidak terlepas dari persatuan dan kebersamaan PPMS, dan pencapaian yang bagus ini memang bertujuan mengharumkan nama desa, juga mampu mencatatkan namanya di Museum Rekor Indonesia (MURI).
Selanjutnya Manager MURI Ridho Al-Amin didampingi Repersentatif Lutfi Syahpradana mengatakan, setelah diverifikasi berjumlah 1001 bendera dan kegiatan ini resmi dibuatkan untuk menjadi rekor baru di MURI Pengibaran 1001 bendera diatas truk.
"Ini merupakan pemecahan rekor baru kategori bendera terbanyak, tidak hanya memecahkan rekor Indonesia tetapi rekor dunia," ungkapnya.
Anggota MURI Ridho Al-Amin dan Lutfi Syahpradana menyerahkan piagam penghargaan kepada Ketua PPMS Supriyono dan anggotanya disaksikan pamong desa dan uspika setempat.(Andono)