:
Oleh MC KOTA SEMARANG, Selasa, 5 Juni 2018 | 10:47 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 411
Semarang, InfoPublik – Wali kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan harga kebutuhan bahan pokok hingga pertengahan ramadan atau menuju lebaran 2018 cenderung dalam kondisi stabil. Berdasarkan hasil pengecekan, hanya harga daging ayam yang terjadi geliat kenaikan. Namun hal itu dinilai masih dalam kondisi wajar.
Sebab, setiap Ramadan apalagi menjelang Lebaran, kenaikan harga sembako selalu terjadi setiap tahun. Penyebabnya adalah karena kebutuhan warga terhadap bahan makanan meningkat saat Ramadan dan Lebaran.
“Kami cek sembako harganya stabil. Telur turun dari Rp 20.000 jadi Rp 18.000 per kilogram. Tapi harga daging ayam naik dari Rp 32.000 jadi Rp 36.000 per kilogram," kata Hendi, sapaan Hendrar Prihadi, Senin, (4/6).
Dikatakannya, pengecekan harga sejumlah kebutuhan bahan pokok tersebut dilakukan di Pasar Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang. Ia menilai wajar, kebutuhan masyarakat meningkat saat ramadan dan lebaran. “Sebelumnya, makanan warga biasa saja. Tetapi saat ramadan ingin makan daging. Sedangkan stok menurun,” katanya.
Atas kondisi itu, Hendi meminta kepada Dinas Perdagangan Kota Semarang untuk segera menambah stok di pasar-pasar agar kembali stabil. Mengenai stok daging ayam, kata Hendi, peran dari masyarakat juga sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga.
“Kami mengimbau agar masyarakat tidak berperilaku konsumtif, sehingga stok bahan makanan dan sembakau tetap aman. Masayarakat tidak perlu berbelanja di luar kebutuhan,” katanya.
Termasuk tidak menimbun bahan makanan. Bahkan menimbun bahan makanan termasuk pelanggaran pidana. “Kami minta masyarakat bisa menjaga hati, tidak belanja di luar kebutuhan. Kita belajar jadi pedagang yang jujur,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto menilai kenaikan harga daging ayam berkisar Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kilogram. Tetapi hal itu tergantung hasil tawar menawar antara penjual dan pembeli. “Kalau di mal juga ada kenaikan tapi sedikit, yakni dari Rp 19.000 menjadi Rp 20.000,” katanya.
Pihaknya mengaku telah mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga menjelang lebaran. “Kami berharap tidak terjadi kenaikan harga untuk bahan pokok yang lain. Untuk daging ayam, kami juga sudah meminta pemasok daging ayam untuk rutin melakukan pengiriman,” katanya.
Salah satu upaya untuk mengendalikan harga bahan pokok agar tidak melonjak, pihaknya menggelar pasar murah di 17 tempat terpisah di Kota Semarang. Sejumlah komuditas bahan kebutuhan pokok seperti minyak, beras, daging, dan lain-lain, dijual lebih murah dibanding harga di pasaran.
“Kebutuhan masyarakat meningkat, maka kami harus memberikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok. Salah satunya dengan pasar murah itu,” katanya.