Tumbuhkan Toleransi Lewat Permainan Tradisional

:


Oleh MC KAB JEPARA, Kamis, 17 Mei 2018 | 14:02 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Jepara, InfoPublik - Para tokoh agama di Kabupaten Jepara saling berhadapan dalam pertandingan bola voli di lapangan Markas Polres (Mapolres) Jepara, Rabu (16/5). Tampak sepuluh tokoh agama dari berbagai kepercayaan, mengenakan pakaian simbol identitas agamanya membentuk dua tim.

Dari dua kubu yang akan bermain bola voli, tampak hadir juga di tengah-tengah masing-masing kubu, yakni Kapolres Jepara AKBP Yudianto Adhi Nugroho berhadapan dengan Dandim 0719/Jepara Letkol Czi Fachrudi Hidayat. 

Berdasarkan pantauan di lapangan, Rabu (16/5), permainan yang memperlihatkan solidaritas dan toleransi terkemas menjadi lima permainan, yakni bakiak tandem atau teklek berregu, balap kelereng, balap karung, bola voli dan bulutangkis .

Saling menjaga sportifitas dalam setiap permainan. Para tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jepara, tampak saling lempar candaan di setiap kesempatan.

Dalam permainan atau ajang seru yang diinisiasi Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Jepara, hadir Ketua FKUB Kabupaten Jepara Mashudi, tokoh agama Kristen Pendeta David Sriyanto, katholik Romo MC Sadana Hadiwardana, Hindu Ngardi Sindu Atmaja, dan tokoh agama Budha Raswito.

Kapolres Jepara AKBP Yudianto Adhi Nugroho mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk memperlihatkan kepada seluruh warga Indonesia, agar selalu meneguhkan soliditas. Serta dalam ikhtiar memupuk toleransi kebersamaan persatuan antar umat beragama yang ada di Jepara. 

“Dari kegiatan olahraga ini kita bisa memperlihatkan kebersamaan, sportifitas, kejujuran. Dari semagat-semagat itulah kita ingin hubungan antar umat beragama berlandaskan rasa kebersamaan, kejujuran, dan sportifitas,” kata AKBP Yudianto.

Dengan keterbatasan wewenang dan kekuatan dari TNI-Polri, kata Kapolres, dirinya bersama dengan Dandim 0719/Jepara, mengharapkan bantuan informasi, tenaga dan materi dari seluruh umat beragama di Jepara. 

Pihaknya juga berpesan untuk senantiasa tidak terpancing dan terprovokasi, sehingga berujung dengan main hakim sendiri, timbul rasa kebencian, intoleransi, dan rasa tidak suka. “Jangan sampai ini muncul ditengah-tengah kita umat beragama Kabupaten Jepara yang sudah menjadi panutan, memberi contoh bagi umat beragama di daerah lain,” imbuhnya.

Ketika ditanya upaya FKUB dalam menjaga kerukunan antar umat bernagama pasca insiden kemarin di Surabaya. Mashudi usai final permainan balap kelereng menuturkan, FKUB selalu membangun komunikasi antar tokoh agama, baik internal umat islam, pendeta, biksu dan bikuni. 

“Menyikapi perkembangan terakhir, maka kita yang di Jepara tetap membangun komunikasi. Agar teoleransi terbangun dan terpatri secara kuat dan kokoh,” tutur dia.

Sebelumnya, juga telah dilaksanakan deklarasi pernyataan sikap bersama FKUB Kabupaten Jepara tentang anti terorisme dan radikalisme. Pernyataan sikap tersebut dibacakan oleh Ketua FKUB Kabupaten Jepara Mashudi, kemudian ditanda tangani oleh para tokoh agama. (DiskominfoJepara/AchPr/toeb)