:
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Rabu, 9 Mei 2018 | 09:41 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K
Ambon, InfoPublik - Klasis Kota Ambon GPM menggelar lomba pangan lokal berdasarkan hasil keputusan persidangan ke - 42 Klasis Kota Ambon yang dibidangi oleh bidang Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat (PTPU) sub komisi kemitraan Klasis Kota Ambon.
Perlombaan pangan lokal berlangsung di areal parkir gedung Gereja Maranatha yang berpusat di Kota Ambon (7/5). Kali ini perlombaan pangan lokal menggunakan bahan dasar sagu yang berasal dari pohon sagu.
Berlangsungnya lomba pangan lokal berbahan dasar sagu diharapkan dapat menjadi bentuk identitas orang Maluku dengan kearifan lokalnya yang melihat Sagu sebagai salah satu bahan dasar yang dapat diolah menjadi makanan sehat yang dapat dikonsumsi.
Selain itu sagu dapat dikreatifkan menjadi bermacam-macam bentuk makanan, seperti kerepek pedas manis, papeda, bagea, bubur sagu Ambon, dan laupek sagu, harapan Ketua Klasis GPM Kota Ambon Pdt. N J Rutumalessy saat memberikan sekapur sirih.
Jika pangan lokal berbahan sagu dapat diolah dengan serius dan mendapat dukungan berbagai pihak tentunya akan memiliki nilai ekonomi atau nilai jua untuk dapat dipasarkan.
Sebanyak 15 jemaat dari total 20 jemaat pada lingkup Klasis Kota Ambon mengikuti lomba, berdasarkan hasil penilaian dewan juri yang beranggotakan tiga orang, masing-masing Pendeta A. Lohy/Parera (Sekretaris Klasis), Ibu Vali Radjawane dan Dra. S. M. Tuasamu, menempatkan Tim Jemaat GPM Pniel Batu Gajah sebagai juara pertama.
Berdasarkan hasil penilaian mereka yang memperhatikan keberagaman, gizi dan keseimbangan nilai kesehatan, tidak hanya itu juri juga menilai penampilan (bobot 25), rasa (bobot 30), kebersihan (bobot 15), waktu ( bobot 15 ) serta teknik memasak ( 15) dengan durasi selama 1 jam, komentar Sekretaris Kota Ambon Pdt.Ny.D.Lohy saat memberikan penilaian.
Selanjutnya, juara kedua direbut Jemaat Menara Kasih. Juara ketiga diraih oleh Jemaat Getsemani, harapan satu dari Jemaat Ora et Labora, harapan dua dari Jemaat Silo dan harapan tiga diraih Jemaat Bethania.
Pelatihan pangan lokal telah melahirkan kreatifitas lomba, namun diharapkan tidak berhenti sebatas lomba tetapi tindak lanjut rantai pasar pangan lokal dapat tertata dan berkelanjutan.
Bahan dasar Sagu sesungguhnya dapat menghasilkan makanan lezat, seperti kerepek pedas manis, papeda, bagea, bubur sagu Ambon, dan laupek sagu mungkin masi ada lagi jenis makanan yang dapat dibuat berbahan sagu yang dapat disajikan menjadi makanan lezat dan bernilai ekonomi untuk pengembangan ekonomi kreatif yang bersumber dari pangan lokal.(MC.GPM/Eyv)