:
Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Jumat, 23 Maret 2018 | 11:01 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 3K
Ambon, InfoPublik - Perempuan Gereja Protestan Maluku (GPM) merupakan sumber daya gereja di sepanjang masa pelayanannya.
Perempuan GPM akan memasuki usia pelayanan emas 50 Tahun, secara organisasi usia tersebut merupakan wujud kedewasaan dan kematangan pelayanan Perempuan GPM yang telah menggarami bumi GPM melalui daya kreasi, inovatif dan kontributif pada setiap konteks pelayanan dalam lingkup GPM.
Perempuan GPM terus bergerak dan melahirkan banyak karya hingga capaian usia emasnya nanti.
Biro Kemitraan Perempuan dan laki-laki GPM menggelar pencanangan HUT Ke 50 yang berlangsung di Lapangan Merdeka Ambon (17/03) dengan agenda kegiatan yakni; Jalan sehat, senam Three Ends dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Maluku hingga pembagian door prize bagi setiap pemenang undian.
Jalan sehat diikuti oleh para undangan seperti, Wadah Pelayanan Perempuan jemaat-jemaat pada lingkup Klasis Kota Ambon, Klasis Pulau Ambon, Klasis Pulau Ambon Timur dan Klasis Pulau Ambon Utara, beserta para Pendeta dan Majelis Jemaat.
Hadir juga unsur pemerintah yakni SKPD Provinsi Maluku, Walikota Ambon yang diwakili, Anggota DPRD Provinsi, dan Anggota DPRD Kota Ambon.
Jalan Sehat berlangsung dengan rute lapangan merdeka Ambon menuju batu meja kemudian melintasi urimesing hingga jalan ay patty dan berakhir di lapangan Merdeka Ambon.
Sambil berjalan dengan penuh suka cita ratusan perempuan yang berasal dari jemaat-jemaat diiringi dengan tiupan torompet mengumandangkan lagu-lagu gerejawi yang turut membakar semangat hingga tetap setia berjalan hingga tujuannya.
Perempuan adalah sosok perayu dan perajud untuk menghadirkan pembebasan dan pembaharuan. Perempuan dalam kehadirannya selalu memberikan warna serta makna dalam ketenangannya, kelembutannya bahkan ketegasan-ketegasannya saat ia berbicara kepada pasangannya untuk memberikan pertimbangan, ungkap Ketua Sinode GPM Pdt. A J S Werinussa,.M.Si mengawali arahannya.
Pulang kerumah merupakan langkah strategis karena disanalah kenyamanan seharusnya diperoleh, disanalah pergumulan digumuli bersama, kembali kepada basisnya yaitu keluarga suami istri dan anak untuk saling merajud dan merangkul.
Bermula dari keluarga kian berdampak kepada masyarakat dan memberikan dampak konstruktif.
Kembali ke keluarga merupakan jalan utama. 50 tahun pelayanan perempuan merupakan titik balik kepada keluarga.
Apa yang di inginkan oleh gereja dapat tercapai jika keluarga menjadi harmonis. Dimensi ini perlu mendapatkan perhatian bersama.
Era yang serba terbuka ditengah arus informasi yang begitu deras tidak bisa dihindari dengan kehadiran masalah sosial seperti Be sex, LGBT, narkoba dan sebagainya, karena itu keluarga merupakan basis pertumbuhan iman dan spiritualitas sehingga keluarga diharapkan tidak kehilangan maknanya, pungkas Werinussa yang terlihat sporty mengenakan sepatu All Start mengakhiri arahannya.
Sebagai sumber daya gereja, perempuan GPM perlu terus didukung dan dibina untuk terus meningkatkan kualitas hidup dan spiritual agar dapat menjalankan fungsi dan perannya sebagai wadah gereja yang berkampuan profesional, memiliki nilai etika dan moral serta hidup sejahtera dalam kemiteraan dengan pelayanan laki-laki GPM tanpa merasa tereliminasi, tersubordinasi dalam aspek kehidupan bergereja dan bermasyarakat, ungkap Perempuan GPM Maggy Samson,.M.Tech (Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Maluku) mengawali sambutannya.
Masalah-masalah yang dihadapi perempuan gereja dalam era modereninasi dan globalisasi, bukanlah persoalan kecil.
Dibutuhkan ketangguhan spiritual agar dapat mengarahkan pengetahuan yang dimiliki dapat menghadapi berbagai permasalahan sosial agar tidak berdampak buruk dalam kehidupan bersama.
HUT Ke 50 wadah pelayanan Perempuan GPM mesti dijadikan sebagai momentum refleksi maupun evaluasi terhadap fungsi dan peran perempuan sebagai simpul penguat yang mempererat kehidupan bergereja, bermasyarakat, dan berbangsa, Tambah Samson diikuti dengan senyumannya yang khas.
Melalui Tema Hut Perempuan GPM : Bersuara dan Bergerak Bersama Untuk Pembebasan dan Pembaharuan, wadah pelayanan Perempuan GPM diharapkan Sehingga apa yang dihadirkan sungguh bermanfaat dan dapat dirasakan oleh semua orang, pungkas Samson menutupi sambutannya.