:
Oleh Media Centre Kabupaten Jepara, Senin, 12 Februari 2018 | 17:37 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 648
Jepara, InfoPublik - Sudah ketiga kalinya, banjir menggenai pemukiman warga di Desa Sumberejo kecamatan Donorojo, dalam kurun waktu sepekan. Salah satu soluasi untuk mengatasi agar, banjir tidak terjadi lagi yaitu perlu adanya sodetan air yang berada di wilayah Sungai tersebut. Masyarakat berharap, agar kondisi ini tak terus berulang, setiap tahun.
Deby Irawan (27) satu diantaranya. Ia mengaku, akibat banjir pada Minggu dini hari, banyak barang-barang elektronik yang rusak.
"Kami tak menyangka banjir kembali melanda. Sebab kemarin (Sabtu,10/2/2018) matahari bersinar. Banjir datang pada Minggu dini hari pada pukul 00.15 WIB, warga tengah terlelap. Sehingga tak bisa selamatkan barang-barang. Saya juga pasrah. Kulkas dan penanak nasi elektronik rusak terkena banjir," ungkap Deby.
Ia menyebut, ketika air mulai menyerbu desa warga yang bersiskamling sudah membunyikan kentongan. Namun terlambat, air terlalu cepat masuk ke desa tersebut. Ketinggian air mencapai 1,5 meter.
"Ya, kami inginnya sungai tempur pertemuan antara Sungai gedhe dan sungai cilik disudet, sehingga banjir tak lagi terulang setiap kali hujan deras turun," pinta Deby.
Menurutnya, ada dua Rukun Tetangga yang terkena dampak banjir. Mereka berada di RT 2 dan RT 3, yang berjumlah sekitar 85 rumah. Adapun, peristiwa pertama terjadi pada Kamis (8/2/2018) dinihari. Kedua pada hari Jumat (9/2/2018) malam dan terakhir pada Minggu (11/2/2018) dini hari.
Camat Donorojo Sutana, mengungkapkan solusi yang paling pas untuk mengatasi banjir Sumberejo adalah membuat sodetan. Sodetan itu, untuk meluruskan alur sungai gedhe. Hanya saja, upaya tersebut tak lantas dapat diterapkan dengan cepat. Mengingat sebagian tanah sungai merupakan milik Perhutani. Pihaknya sudah mengarahkan warga untuk melakukan pelaporan kepada Gubernur. Wakil Bupati (Dian Kristiandi) juga sudah sempat melihat lokasi, dan akan dibantu melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
Guna mengatasi timbulnya kerugian yang lebih besar termasuk korban jiwa, pihaknya sudah membentuk posko di setiap balai desa. Perangkat desa dan warga akan berjaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan (Diskominfojepara@dian/Noor).